Belasan Orang Terduga Antraks, Pemkab Gunungkidul Bagikan Antibiotik

Belasan Orang Terduga Antraks, Pemkab Gunungkidul Bagikan Antibiotik

Pradito Rida Pertana - detikNews
Jumat, 10 Jan 2020 19:47 WIB
Foto: Kadis Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati (Pradito/detikcom)
Gunungkidul - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul melakukan antisipasi terkait laporan belasan warga dirawat dan seorang meninggal karena terduga antraks. Antisipasi dilakukan Dinas Kesehatan dengan pemberian antibiotik dan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) dengan melakukan disinfektan ke sejumlah daerah rawan.

Kadis Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati menyebut pihaknya telah menerjunkan tim bernama 'One Health' yang terdiri dari lintas sektor. Selain itu pihaknya juga sudah membagikan antibiotik ke 540 warga yang berisiko terpapar antraksi di Dusun Ngrejek Wetan dan Ngrejek Kulon.


"Karena dua dusun, kami beri (antibiotik) ke 540 orang yang berisiko (terpapar antraks), namanya di dalam medis adalah terapi pencegahan. Kegiatan itu sudah dilakukan bulan ini dan terus kami pantau," kata Dewi saat ditemui di Kantor Dinkes Kabupaten Gunungkidul, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Jumat (10/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemantauannya 2x60 hari sejak diketahui (adanya belasan suspect antraks), karena mulai dari masuknya bakteri (antraks) sampai terjadinya gejala (antraks) dari 1-60 hari. Jadi, setiap hari teman-teman dari Puskesmas akam memantau perkembangannya," imbuh Dewi.

Tim One Health ini juga sudah mengambil sampel dari 41 orang yang kontak langsung dengan sapi yang mati mendadak tersebut. Sampel ini juga sedang diuji di laboratorium di BBVET Wates dan BBVET Bogor.

"Kalau hasil kami belum mendapatkan, karena memang Bogor itu biasanya agak teliti, jadi kami lama biasanya. Kalau (sampel) yang di Wates, untuk yang hapusan luka itu sampai hari ini hasilnya masih negatif. Tapi hasil yang paling sensitif dan bagus itu tentunya lewat serum darah yang kami kirim ke Bogor," tutur Dewi.

Simak Video "Satu Keluarga di Pulo Gadung Tewas Gegara Keracunan Asap Genset"



Tim juga melakukan kaporisasi di sumber-sumber air yang terdekat dengan daerah pemotongan sapi tersebut. Dewi menyebut pos kesehatan juga sudah didirikan di Desa Gombang yang melaporkan adanya 9 sapi mati mendadak.

"Jadi antraks itu sebenarnya ada 3 yang diserang ya. Pertama adalah 95 persen kulit, jadi kulit seperti luka dan di tengahnya ada hitam dan dikelilingi nanah. Kalau ditemukan segera lapor dan ditangani agar sembuh," ujarnya.

"Kedua adalah saluran pencernaan dan terakhir pernapasan, tapi pernapasan ini jarang sekali, karena yang paling sering menyerang kulit," sambung Dewi.


Tak hanya itu, Dinkes juga telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh Puskesmas, Rumah Sakit dan Klinik Swasta di seluruh Gunungkidul. Surat itu berisi tentang kewaspadaan antraks, sehingga jika sewaktu-waktu ada temuan semua pihak telah siap menanganinya.

Terpisah antisipasi juga telah dilakukan Dinas Pertanian dan Peternakan (DPP) Kabupaten Gunungkidul. DPP juga melakukan disinfektan dengan formalin di desa Gombang.

"Akhir 2019 itu ada hewan ternak yang mati secara mendadak di Gombang. Jadi ada 6 ekor kambing dan 3 ekor sapi yang mati mendadak," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto di kantornya.


Dari laporan itu, pihaknya lalu melakukan disinfektan ke lokasi yang menjadi tempat matinya ternak. Pihaknya juga menyoroti Dusun Ngrejek, Desa Gombang, Kecamatan Ponjong yang ditemukan warga terduga antraks.

"Makanya terus kami tindaklanjuti dengan memberikan disinfektan berupa formalin di tempat-tempat kejadian ternak mati, dan itu sudah kita lakukan. Disinfektan itu tiap 1 meter persegi 50 liter formalin," ujarnya.

"Yang kedua, kita sudah lakukan pemberian antibiotik dengan penyuntikkan," imbuh Bambang.

Bambang menyebut tim One Health juga telah dikerahkan untuk memberikan edukasi maupun sosialisasi tentang antraks. Salah satu daerah yang menjadi perhatian yakni di Desa Gombang, khususnya Dusun Ngrejak Kulon dan Dusun Ngrejak Wetan.

"Kemudian juga sudah kita lakukan komunikasi informasi edukasi kepada masyarakat terutama ke Padukuhan," katanya.


Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads