Hingga akhir tahun 2019, polisi telah memeriksa tujuh orang saksi. Mereka terdiri dari keluarga, mertua hingga para tetangga perempuan yang akrab disapa Shelisha itu. Selain itu polisi juga meminta keterangan dokter forensik yang mengautopsi kerangka Shelisha.
"Saksi-saksi yang akan kami periksa memang ada lagi, mungkin seperti dari pihak kedokteran forensik juga akan kami periksa. Lalu beberapa orang yang pertama kali mendengar informasi," ujar Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono saat ditemui di Mapolres Bantul, Senin (30/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring berjalannya waktu, polisi mencari teman-teman Edi. Hal ini diungkap oleh Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya kepada wartawan, Minggu (5/1).
"Kita masih mencari tahu teman dan pergaulan si Edi itu waktu tahun 2009. Nah, itu kita masih melakukan penyelidikan dari saksi-saksi yang kita dapat. Kita kan baru memeriksa dari pihak keluarga," kata Riko.
Riko menuturkan selama ini baik keluarga maupun tetangga juga tak mengetahui siapa saja teman Edi semasa hidupnya.
Diwawancarai pada dua hari kemudian, Riko mengaku kasus ini ada pada level kerumitan yang tinggi. Saksi minim dan tewasnya terduga pelaku pembunuhan Sheli jadi penyebabnya.
Saat ditanya perkembangan penyelidikan kasus ini kemarin, Riko mengaku pesimistis akan bisa mendapat keterangan signifikan dari teman-teman Edi. Sehingga saat ini polisi mencari keberadaan saudara kembar Shelisha, Ayu Lelisha untuk dimintai keterangan.
"Kalau dari teman-teman itu (Edi) kita agak pesimis juga. Nah, siapa tahu adiknya ini bilang kalau dia (Shelisa) pernah dekat sama siapa sebelum menghilang, atau pernah lari ke mana gitu, misalnya gitu," ucapnya.
"Belum, belum bisa kita hubungi (Lelisha)," kata Riko.
Kasus ini terkuak ketika kerangka Shelisha ditemukan dalam septic tank mertuanya Waluyo di Bantul pada 22 Desember 2019. Kerangka Shelisha ditemukan pekerja yang memperbaiki saluran septic tank itu.
Sebelum ditemukan jadi kerangka, Sheli dilaporkan hilang oleh kembarannya, Lelisha pada tahun 2010. Polisi menduga pembunuh Shelisha merupakan suaminya, Edi Susanto yang tewas bunuh diri pada November 2019. Dugaan ini berdasar pada surat wasiat Edi.
Dalam surat itu Edi menyatakan ingin menyusul istri (Shelisha) dan neneknya. Padahal semasa hidupnya Edi selalu mengatakan tak mengetahui keberadaan Shelisha.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini