Undangan pertama beredar sejak Rabu (1/1/2020) malam. Isinya bahwa acara tersebut akan melibatkan PAC PDIP Banjarsari.
Dari pihak PAC Banjarsari keesokan harinya, Kamis (2/1/2020), segera merespons munculnya undangan tersebut. Ketua PAC PDIP Banjarsari, Joko Santosa, menegaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan undangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pengurus struktural partai tidak akan berani mengundang Gibran Rakabuming Raka. Sebab, seluruh kegiatan PAC harus diketahui oleh DPC.
"Tidak mungkin kami mengundang Mas Gibran, kami tidak akan berani. Bukannya antipati, tapi memang seluruh kegiatan PAC itu harus dengan sepengetahuan DPC," ujar dia.
Sementara dari pihak penyelenggara juga mengaku tidak membuat undangan tersebut. Penanggung jawab acara sarasehan, Hariadi Saptono, menunjukkan undangan berupa foto berwarna merah.
Dalam undangan tersebut memang tak tertulis PAC PDIP Banjarsari. Pengundangnya ialah Roy Darmadi.
Usai ribut-ribut soal undangan, muncul satu undangan lagi yang berbeda, yakni dari Forum Studi Demokrasi dan Keadilan Sosial (FSDSKS). Isinya juga mengundang acara sarasehan di Warung Ndeso Ndalem Padmosusastro, Kamis (2/1) malam.
Selain sarasehan, ada satu acara lain yang tertulis dalam undangan kepada wartawan itu. Yakni acara doa bersama mengenang politisi PDIP dari Banjarsari, Maryuwono yang meninggal beberapa waktu lalu.
![]() |
Hariadi menjelaskan bahwa dua undangan terakhir adalah sama. Undangan merah ditujukan kepada masyarakat, sedangkan undangan satunya ditujukan khusus untuk media.
"Itu undangan sama, yang kemarin merah, yang khusus wartawan yang putih. Acara itu (doa bersama untuk Maryuwono) memang sudah dikonsep sejak kemarin," ujar Hariadi.
Sementara itu, Roy Darmadi membenarkan jika dalam sarasehan hadir pula sejumlah simpatisan PDIP. Kebanyakan yang hadir merupakan jaringan dari almarhum Maryuwono.
"Kebanyakan memang pendukungnya Pak Maryuwono. Makanya kami bikin acara untuk mendoakan beliau," katanya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini