Sejumlah pelayat terlihat memadati rumah duka di Dusun/Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Klaten, Sabtu (28/12/2019). Dalhri dikebumikan pukul 10.00 WIB tadi pagi. Pihak keluarga mengatakan Dalhri jarang mengeluh sakit.
"Sebelumnya sehat saja. Cuma setelah rekaat terakhir lemas dan dipapah jamaah," tutur Sarjoko kepada detikcom, Sabtu (28/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semasa hidupnya Dalhri dikenal sebagai sesepuh desa dan guru yang diteladani, khususnya dalam hal agama. Hal ini juga diamini Triyanto, makmum yang berdiri di saf kedua saat meninggalnya Dalhri.
"Saat khotbah ada yang aneh, suaranya lebih keras dari biasanya," ujar Triyanto.
Selesai jadi khatib, Dalhri lalu menjadi imam salat. Triyanto menyebut pada rakaat pertama bacaan surat suara Dalhri terdengar jelas namun tiba-tiba lirih saat selesai tahiyat akhir.
"Salam selesai, lemas. Dipapah keluar muntah dan saat dibawa ke rumah cuma diam lalu dibawa ke RS Islam tetapi di UGD sudah dinyatakan meninggal," tutur Triyanto.
Sebelumnya diberitakan, Dalhri wafat setelah selesai mengimami salat Jumat (2712) kemarin. Dalhri sempat dipapah keluar masjid sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
(ams/ams)