Tanggul Jebol, Air Sungai Rendam 51 Hektare Padi di Klaten

Tanggul Jebol, Air Sungai Rendam 51 Hektare Padi di Klaten

Achmad Syauqi - detikNews
Rabu, 25 Des 2019 17:48 WIB
Tanggul Sungai Gamping di Desa Karangasem, Cawas, Klaten, jebol, Rabu (25/12/2019). (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten - Tanggul dua sungai di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, jebol. Lahan tanaman padi seluas 51 hektare terendam luapan air sungai.

"Yang jebol tanggulnya di Sungai Gamping dan Padangan. Padi terendam luasnya 51 hektare," kata Kepala Desa Karangasem, Surono, kepada detikcom di lokasi, Rabu (25/12/2019) sore.

Menurut Surono, tanggul jebol disebabkan hujan deras sejak pukul 14.00 WIB. Hujan tidak hanya terjadi di wilayahnya, tetapi juga di perbukitan Gunungkidul dan Klaten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wilayah desanya dilalui dua sungai besar. Airnya berasal dari Gunungkidul dan wilayah Klaten timur lainnya sehingga tanggul tanah tidak kuat menahan desarnya arus sungai.

"Sungai Gamping jebol di tiga titik. Sungai Padangan ada dua titik kecil," jelasnya.


Jebolan di Sungai Padangan, ungkap Surono, dua titik di wilayah Desa Burikan. Satu titik berdampak lahan terendam di Desa Karangasem.

"Lahan yang terendam semua di Karangasem. Umur tanaman padi ada yang tiga minggu sampai sebulan," imbuh Surono.

Untuk sementara belum bisa dilakukan penanganan karena arus air masih deras. Kemungkinan, lanjut Surono, jika air surut rencananya Kamis (26/12) besok akan dipasang patok bambu lebih dulu.

Tanggul Jebol, Air Sungai Rendam 51 Hektare Padi di KlatenTanggul Sungai Gamping di Desa Karangasem, Cawas, Klaten, jebol, Rabu (25/12/2019). Foto: Achmad Syauqi/detikcom

Tokoh masyarakat Desa Burikan, Maryadi mengatakan tanggul jebol terjadi di atas titik pertemuan dua sungai.

"Dampaknya ke lahan Desa Karangasem. Ke Desa Burikan hanya kecil," kata Maryadi.

Menurut Maryadi, tanggul jebol berupa tanah yang berada di atas tanggul yang jebol beberapa tahun lalu.

"Yang jebol berada di dekat tanggul yang sudah ditalut tembok tahun lalu. Mungkin karena arus deras dan tanggul yang masih tanah tidak kuat," imbuh mantan Kades Burikan itu.

Luas lahan tanaman padi yang terendam akibat luapan air dari jebolan tanggul di Desa Karangasem bertambah. Lahan terdampak mencapai 145 hektare.

"Total lahan yang tergenang pukul 16.00 WIB seluas 145 hektare. Ini hasil rapat koordinasi terakhir," jelas Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar.

Sip memerinci tanggul Sungai Gamping kanan di Desa Burikan dengan panjang 10 meter, tinggi tiga meter dan lebar tiga meter jebol. Akibatnya 40 hektare tanaman padi usia 20 hari tergenang.

"Tanggul Sungai Gamping kiri Desa Burikan panjang lima meter, lebar tiga meter dan tinggi tiga meter jebol. Dampaknya persawahan seluas 15 hektare tanaman padi usia 20 hari terendam," lanjut Sip.

Tanggul Jebol, Air Sungai Rendam 51 Hektare Padi di KlatenAir dari jebolan tanggul tanah di Desa Karangasem, Cawas, Klaten, Rabu (25/12/2019). Foto: Achmad Syauqi/detikcom

Tanggul Sungai Gamping kanan, sambung Sip, di Desa Karangasem panjang 20 meter, lebar tiga meter dan tinggi empat meter. Dampaknya lahan persawahan 45 hektare usia 20 hari.

"Sedangkan tanggul Sungai Padangan kiri Dusun Padangan, Desa Karangasem panjang 10 meter, lebar tiga meter, tinggi tiga meter. Dan sungai kiri Dusun Pasar Pencil, Desa Karangasem sepanjang 10 meter, lebar tiga meter dan tinggi tiga meter dengan total 45 hektare," imbuhnya.

Rapat koordinasi BPBD, Muspika, BBSWBS, Pemkab dan relawan juga digelar untuk rencana penanganan. Gotong-royong direncanakan Kamis (26/12) dengan logistik sudah disiapkan 11.000 sak pasir.


Tonton juga Lisus Sebabkan Kerusakan di Sejumlah Wisata Air Klaten :

[Gambas:Video 20detik]

(rih/rih)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads