Natal di Semarang, Diiringi Rebana hingga Gotong Royong Warga Muslim

Natal di Semarang, Diiringi Rebana hingga Gotong Royong Warga Muslim

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Rabu, 25 Des 2019 14:58 WIB
Perayaan Natal di Gereja Mater Dei, Kelurahan Lamper Kidul, Semarang Selatan, Semarang, Rabu (25/12/2019). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang - Alunan rebana menggaung rancak di Gereja Mater Dei, Kelurahan Lamper Kidul, Kecamatan Semarang Selatan, Semarang. Para santri dari Kabupaten Demak itu berkolaborasi pada perayaan Misa Natal di sana.

Salah satu lagu berjudul Nandur Rukun dibawakan di gereja itu dengan iringan rebana. Lagunya sesuai dengan apa yang terlihat mata, yaitu tentang kerukunan antar umat beragama.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mampir ke sana dalam rangka berkeliling dengan sepeda pun tidak bisa menyembunyikan rasa kagum atas kolaborasi dari Paswa Anak Gereja Mater Dei dengan group Rebana Ponpes Roudlotul Solihin Demak itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari perjalanan saya berkeliling gereja, hari ini paling unik, saya disambut anak-anak menyanyi sangat bagus, sangat kompak dengan pesan perdamaian dan persatuan. Yang menarik, penampilan anak-anak ini diiringi rebana dari salah satu Pondok Pesantren di Demak," kata Ganjar, Rabu (25/12/2019).


Para jemaat gereja pun kagum dan berlomba-lomba mengabadikan momen itu. Pengasuh Ponpes Roudlotul Solihin, KH Abdul Qodir mengatakan visi pondok pesantren yang dipimpinnya adalah mencetak santri yang inklusif yang mau menerima perbedaan. Dan pada momen Natal kali ini dirinya ingin menunjukkan kebersamaan.

"Meski akan muncul pro dan kontra, namun kami lebih menekankan aspek kemanusiaan dan aspek persaudaraan. Karena bagi kami, misi agama itu yang terpenting adalah kemanusiaan di atas ritual dan sebagainya," ujar Abdul.


Natal di Semarang, Diiringi Rebana hingga Gotong Royong Warga MuslimPerayaan Natal di Gereja Mater Dei, Kelurahan Lamper Kidul, Kecamatan Semarang Selatan, Semarang, Rabu (25/12/2019). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom

Romo Kepala Gereja Mater Dei, Romo Sugihartanto menyambut baik kehadiran santri dari Demak dengan rebananya. Ini menurutnya menjadi momen meneguhkan persaudaraan.

"Kami sangat bergembira sekali, kita ingin anggota bangsa dan negara membangun persaudaraan. Dalam rangka mewujudkan, kita harus berusaha melakukan apa yang baik bagi bangsa dan negara. Natal ini sebagai momen untuk meneguhkan kembali semangat persaudaraan itu. Rawuhnya Pak Kiai bersama rombongan, ini kebahagiaan bagi kami," ujarnya.

Simak Video "Kardinal Suharyo Ajak Jemaat Hidup Sebagai Sahabat Semua Orang"



-Warga Muslim Bantu Rayakan Natal di Rumah Pendeta

Suasana penuh keharmonisan juga terasa di rumah Pendeta Emeritus Eka Lasa Purwibawa di RT 07 RW 01 Kelurahan Bangetayu Wetan, Kota Semarang. Warga muslim membantu menyambut dan menghidangkan sajian kepada tamu pendeta.

Ganjar yang datang ke rumah Pendeta Eka bersama Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelza Dahniel dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen Mochamad Effendi terkesan dengan keguyuban di kampung itu.

"Saya senang gembira karena masyarakat guyub rukun saling menghormati, banyak kesejukan ditampilkan. Tadi satu gereja nyanyi diiringi rebana dari Demak, ini melihat masyarakat kumpul dari banyak pemeluk agama," ujar Ganjar.

Natal di Semarang, Diiringi Rebana hingga Gotong Royong Warga MuslimGanjar bersama Kapolda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro di rumah Ketua Persekutuan Gereja Indonesia wilayah Jawa Tengah, Pendeta Emeritus Eka, Rabu (25/12/2019). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang juga datang melihat suasana yang harmonis karena tuan rumah juga mengundang tamu lintas agama dan aliran yang ternyata semua guyub.

"Ini luar biasa, Pak Pendeta Natalan, yang sengkuyung warganya mayoritas Muslim, ada ormas Islam juga. Itu membuktikan semakin kuat keguyuban di Kota Semarang, ini bisa jadi bagian dari daya ungkit seluruh warga Indonesia," kata pria yang akrab disapa Hendi itu.


Pendeta Eka yang juga Ketua Persekutuan Gereja Indonesia wilayah Jawa Tengah mengatakan memang seperti inilah Indonesia yang rukun antar umat beragama. Untuk tahun ini ia juga mengundang lebih banyak orang termasuk dari Ahmadiyah dan LDII.

"Saya undang lewat FKUB dan ternyata di sini kita akrab dan tertawa bersama," ujar Eka.

"Kita sedang menyemai rumah moderasi," imbuhnya
Halaman 2 dari 2
(alg/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads