Catat Lur! Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Libur Nataru di Bantul

Catat Lur! Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Libur Nataru di Bantul

Pradito Rida Pertana - detikNews
Jumat, 20 Des 2019 20:57 WIB
TPR Pantai Parangtritis, Bantul, DIY, Jumat (20/12/2019). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Bantul - Polres Bantul menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) untuk mengantisipasi kemacetan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti. Rekayasa lalin itu paling banyak menyasar jalur menuju objek wisata, terutama ke Pantai Parangtritis.

"Rekayasa jalan kami mulai dari (simpang empat) Tembi, (simpang empat) Druwo, (simpang tiga) Tembi sampai TPR (Parangtritis) itu kami buat satu jalur. Jadi jalur dibagi dua, arah selatan dan utara tidak ada cross jalan," kata Kasat Lantas Polres Bantul AKP Cerryn Nova Madang Putri saat dihubungi detikcom melalui telepon, Jumat (20/12/2019).

"Untuk yang menuju ke Pantai Parangtritis itu one way (satu arah), jadi semua menuju lewat TPR, dan keluarnya nanti di Pantai Depok, depan (Kantor) Dit Polairud dan keluar di pertigaan TPR, itu untuk keluarnya. Jadi tidak terbagi dua, pintu masuk ke sana (Parangtritis) semua lewat TPR," sambung Cerryn.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain jalur menuju Pantai Parangtritis, Cerryn menyebut jalur menuju Bukit Bintang, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan juga kerap terjadi antrean kendaraan. Untuk antisipasinya, polisi menerapkan rekayasa lalin di jalur tersebut.

"Sementara untuk di Piyungan, yang jalan menuju Wonosari kami rekayasa di Sampakan, maupun di pertigaan (simpang empat Ngipik Banguntapan) Wiyoro. Nantinya kami tempatkan anggota di sana jika menemukan kepadatan arus lalin di Kids Fun," ujarnya.

"Terus yang menuju ke Wonosari rekayasa di Pos Piyungan (simpang tiga Piyungan), apabila dari Gunungkidul ke Kota Yogyakarta lewat pertigaan (Piyungan) kami luruskan ke arah barat, jadi tidak bisa ke kanan (dari Gunungkidul ke Prambanan)," imbuh Cerryn.

Sedangkan kendaraan dari arah Prambanan dapat mengambil arah ke kiri dari simpang tiga Piyungan. Selain itu, jika lalin memungkinkan, arus kendaraan dari arah Prambanan dapat berbelok ke kanan menuju Kecamatan Piyungan.

"Untuk Bukit Bintang kami tempatkan satu pos pantau, di sana nanti ada petugas yang mengimbau kepada masyarakat agar tidak parkir di badan jalan. Karena saat liburan dan Tahun Baru yang biasanya arus lalin di sana padat," katanya.

"Tapi rekayasa lalin itu sifatnya situasional, jadi saat terjadi kepadatan baru kami lakukan rekayasa itu," jelasnya.

Cerryn menambahkan, untuk jalur Cino Mati, polisi mengimbau kendaraan berat dan besar tidak melintas di jalur tersebut. Hal itu karena kondisi jalan yang sangat ekstrem.

"Kemudian untuk di Mangunan, bus besar dari Imogiri menuju Dlingo sebenarnya diimbau tidak boleh lewat. Tapi kalau mau lewat boleh, asal bus tidak turun lagi dari Dlingo ke Imogiri," katanya.


Polres dan Dinas Pariwisata Bantul juga berkoordinasi untuk mengantisipasi jika terjadi kemacetan di Jembatan Kretek, Parangtritis. Hal itu untuk mengurangi risiko penumpukan kendaraan di jembatan dan mencegah antrean panjang kendaraan.

"Jika ditemukan kepadatan arus lalin di Jembatan Kretek (sebelum TPR Parangtritis), kami sudah bekerja sama dengan Dinpar (Bantul) untuk membuka atau mengeloskan (meloloskan) masyarakat yang menuju TPR untuk tidak ditarik pendistribusian (retribusi)," lanjut Cerryn.


Catat Lur! Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Libur Nataru di BantulObjek wisata Pantai Parangtritis, Bantul, DIY, Jumat (20/12/2019). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)

Kendati demikian, upaya tersebut bersifat situasional dan setelah arus lalu lintas lancar petugas akan kembali menarik retribusi wisatawan yang hendak mengunjungi kawasan Pantai Parangtritis.

"Kalau sudah tidak ada kepadatan di jembatan (Kretek), baru penarikannya (retribusi) dilanjutkan," kata Cerryn.

Hal senada juga disampaikan Kasi Objek Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Bantul, Joko Wintolo. Joko setuju tidak akan menarik retribusi jika terjadi macet.

"Kalau pas liburan biasanya (kendaraan bermotor) numpuk di atas jembatan (Kretek). Karena itu, kalau (kendaraannya) menumpuk nanti yang diretribusi diloloskan sementara waktu, jadi kami utamakan keselamatan wisatawan bukan PAD-nya," kata Joko saat ditemui di kantornya.

Dia menyebutkan, saat ini Pendapat Asli Daerah (PAD) Bantul sektor pariwisata telah melebihi target. Sehingga, pihaknya tidak begitu mempermasalahkan pelolosan wisatawan dari retribusi saat terjadi antrean kendaraan bermotor di jembatan Kretek saat libur Nataru nanti.

"Untuk PAD tahun ini Rp 28,2 miliar dan sampai tanggal 15 (Desember) kami sudah melampaui target, yaitu Rp 28,6 miliar," ungkapnya.


Sementara itu, Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono mengatakan, untuk mengamankan Nataru ini pihaknya akan menerjunkan 260 personel. Selain itu, untuk mengurai kemacetan, Polres Bantul mendirikan tiga Pos Pengamanan (Pos PAM) di simpang empat Druwo Kecamatan Sewon, Pos Pam Piyungan dan Pos Pam Parangtritis di Kecamatan Kretek.

"Saat tahun baru di Bukit Bintang pasti terjadi crowded, kalau sudah stuck gitu kita sulit berbuat apa-apa. Karena itu, kami kemarin sepakat, akhirnya kami buat pos pantau di Bukit Bintang yang dimaksimalkan untuk membantu mengurai kepadatan arus lalin saat Nataru," ucapnya saat ditemui di Mapolres Bantul.
Halaman 2 dari 3
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads