"Kekuatan gabungan (yang mengamankan nataru) 4.426, Polri 1.701 dan TNI 462, dan yang lain adalah dari Dishub, Satpol PP, Jasa Raharja, Damkar, PMI, kemudian dari Pramuka, Dinas Kesehatan, Orari, Senkom, Basarnas dan Ormas lainnya," kata Irjen Asep, Jumat (20/12/2019).
Suhendar menjelaskan, 4.426 personel gabungan itu akan disiagakan untuk pengamanan 652 objek yang berada di DIY. Di antara objek yang dimaksud ialah tempat ibadah, titik-titik berkumpulnya massa, tempat yang dinilai rawan gangguan Kamtibmas dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait potensi ancaman terorisme di DIY, Suhendar menyebut pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi di antaranya dengan melaksanakan deteksi dini atas potensi teror. Dengan upaya itu, ia yakin ancaman terorisme bisa diatasi.
"Yang jelas sudah dilakukan upaya deteksi untuk kegiatan (antisipasi terhadap ancaman terorisme di DIY), mudah-mudahan semuanya aman," tutupnya.
Sementara itu di kawasan ada tiga titik utama yang akan menjadi perhatian unit lantas Polres Sleman selama Nataru.
"Pertama (kita mencoba mengurai kemacetan) di wilayah Gamping, terus kedua Kentungan itu, ketiga Simpang Bandara (Adisutjipto). Itu tiga simpul yang memang padat (kendaraan)," ujar Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah.
Rizky memastikan seluruh personel Polres Sleman siap dalam mengamankan Nataru. "Perkiraan ya kita gunakan (anggota untuk melakukan pengamanan) hampir 2/3 kekuatan, anggota saya kan 1.800, itu sudah termasuk sama Polsek," lanjutnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini