Keraton Yogya Maafkan Turis Selfie Perusak Meja Sultan HB VIII

Keraton Yogya Maafkan Turis Selfie Perusak Meja Sultan HB VIII

Usman Hadi - detikNews
Senin, 16 Des 2019 21:14 WIB
Kursi peninggalan Sultan HB VIII (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Yogyakarta - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sudah memaafkan turis yang tak sengaja merusak meja peninggalan Sultan HB VIII di Museum Kursi HB VIII di Kompleks Keraton. Meja itu rusak akibat tersenggol turis yang sedang selfie.

"Iya (pelaku dimaafkan)," kata Penghageng KH Nitya Budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, kepada detikcom, Senin (16/12/2019). Nitya Budaya adalah unit Keraton Yogya yang membawahi museum.


Putri bungsu Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan HB X itu juga memastikan pihak Keraton tidak akan membawa masalah ini ke jalur hukum. Pihaknya akan menyelesaikan perkara ini dengan cara kekeluargaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Perkaranya) Tidak (dibawa ke jalur hukum), hanya (diselesaikan) secara kekeluargaan saja. Karena memang tidak ada unsur kesengajaan," jelas Bendara.

Penghageng Tepas Tandha Yekti Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu, menyebut turis perempuan asal Bandung tak sengaja merusak meja peninggalan Sultan HB VIII. Turis itu juga beriktikad baik dan siap bertanggungjawab.

"Orangnya bersedia mengganti rugi," tuturnya.


Diberitakan sebelumnya, meja marmer peninggalan Sultan HB VIII yang tersimpan di Museum Kursi HB VIII di Kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat rusak akibat tersenggol turis yang sedang selfie di atas kursi. Insiden itu terjadi pukul 12.00 WIB.

"Kita sampai di situ (museum) ibunya (wisatawan) sudah jatuh. Jadi dia setelah selfie (duduk di atas kursi peninggalan HB VIII) kan langsung jatuh (menyenggol meja)," jelas Abdi Dalem Keraton Yogyakarta bagian Regol Gapura, Bakel Purakso Wiarjo.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads