Yogyakarta - Program sarapan gratis sebelum ujian berlangsung di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gajah Mada (
UGM) Yogyakarta selama dua tahun belakangan ini. Sebenarnya apa alasan kampus menyediakan sarapan gratis ini?
"Idenya waktu itu pas kami Rapim kemudian dilapori sering kali adik-adik mahasiswa ini ada yang pingsan," kata Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto saat dihubungi
detikcom, Senin (16/12/2019).
Erwan menuturkan sarapan gratis ini disediakan kampus saat ujian tengah semester (UTS) maupun ujian akhir semester (UAS). Dia pun memaklumi setiap ujian berlangsung, banyak mahasiswa yang belajar hingga larut malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini untuk mengantisipasi ujian paling pagi karena mereka belajar sampai malam dan langsung ke kampus dan tidak sarapan dulu. Kalau pagi kan anak kos tidak sempat masak untuk sarapan, kalau tergesa-gesa tidak sempat makan di warung untuk sarapan mereka langsung ke kampus untuk ujian," beber Erwan.
Dia meyakini dengan perut terisi, para mahasiswanya bisa mengerjakan ujian dengan lancar. Sehingga, hasil ujian mahasiswanya bisa maksimal.
"Kalau ujian dengan perut kosong, konsentrasi terganggu, selain juga ada yang pingsan, kinerja otaknya kurang baik. Nilai ujian mahasiswa kami jadi tidak baik," terangnya.
"Sebenarnya ada banyak tujuan untuk meningkatkan prestasi mahasiswa juga. Sehingga ketika mengerjakan soal itu mereka sudah tercukupi gizinya," sambung Erwan.
Menu
sarapan gratis yang disediakan, kata Erwan, mengandung protein dan karbohidrat, serta susu. Sedangkan soal anggaran, bukan dari fakultas melainkan dari donasi alumni, dosen, maupun masyarakat.
Foto: Para mahasiswa mengantre sarapan gratis di Fisipol UGM/dok.ist |
Erwan menuturkan sejak ada program sarapan gratis, tak ada lagi mahasiswa yang pingsan saat ujian. Setiap kali ujian berlangsung kampus menyediakan 300-350 porsi makanan per hari untuk para mahasiswanya.
"Sekarang dilaporkan memang sudah tidak ada yang pingsan. Kami di kampus punya UKS, kalau dulu sebelum ada sarapan ini menurut laporan seringkali ada mahasiswa yang pingsan
nggliyer (pusing), dan membutuhkan
treatment di UKS, sekarang setelah itu tidak ada laporan," ungkapnya.
"Sekarang alhamdulilah setelah ada sarapan sehat-sehat semua, dan mereka juga senang meski hanya nasi bungkus dan teh manis dan susu ternyata membuat gembira," sambung Erwan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini