"Jadi dari Senin (2/12) sampai kemarin Selasa (8/12) itu sudah ada 21 ekor anakan ular kobra yang ditangkap. Kalau indukannya baru satu ekor. Jadi total ular yang sudah ditangkap itu ada 22 ekor (ular kobra)," kata Kepala Dusun Kepek I Sukirno saat ditemui detikcom di lokasi pembongkaran talut, Jumat (13/12/2019).
Warga setempat sampai mendatangkan pawang ular dan komunitas reptil untuk menangkap ular berbisa itu. Dari penelusuran akhirnya induk kobra itu ditangkap pada Kamis (5/12) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendapatkan induk kobra, warga juga beberapa kali dikagetkan dengan kemunculan kobra di rumahnya. Salah satu rumah warga bahkan disusupi dan memilih mengungsi selama lima hari empat malam.
Tonton juga Petugas Damkar Purwakarta Tangkap 13 Anak Kobra di Rumah Warga :
"Dia punya anak 2, satu baru lahir dan satunya umur 3 tahun, terus karena takut, yang punya rumah sementara mengungsi sampai pembongkarannya selesai," bebernya.
Untuk membasmi ular-ular itu, warga pun bergotong royong membongkar talut yang diduga menjadi sarang kobra tersebut. Kemunculan ular ini juga dikeluhkan warga Dusun Tenggaran, Desa Gedangrejo, Karangmojo, yang berjarak sekitar 10 km dari Dusun Kepek.
"Kejadiannya Rabu (11/12) jam 22.00 WIB. Jadi tempat saya kan sering buat nongkrong, terus pas mau menggelar tikar itu tiba-tiba ada ular keluar, ukurannya seibu jari," kata Agus Wasono Raharjo (38) saat dihubungi via telepon.
Panik, Agus dan teman-temannya langsung kabur saat melihat kobra itu. Dia pun refleks memukuli ular tersebut hingga mati.
"Tahu ada ular itu teman-teman langsung geger (kabur). Apalagi pas dipukul pakai kayu sama ayah saya itu ularnya malah berdiri, dan kelihatan ada warga kuning di bagian lehernya. Nah, tahu itu (ular) kobra saya langsung refleks ikut memukuli ularnya sampai mati," paparnya.
![]() |
Agus menambahkan Kamis (12/12) kemarin dia juga mendengar tetangganya menemukan anakan kobra di pekarangan rumahnya. Anakan kobra itu bahkan sempat berkelahi dengan seekor kucing.
"Yang kedua itu di tempat tetangga saya, ketahuannya karena ular itu pas berkelahi sama kucing di belakang rumahnya. Terus ya sama tetangga saya ularnya dibunuh. Alasannya karena takut kan ularnya berbisa itu mas," ucapnya.
Munculnya ular di permukiman warga ini diakuinya baru pertama kali terjadi di Dusun Tanggaran. Guna mencegah kemunculan anakan ular lagi, dia dan warga setempat berencana untuk melakukan pembersihan gorong-gorong dan lubang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya ular kobra.
Dimintai konfirmasi, Relawan Gunungkidul Reptil Independen Dino Ashar Setiawan membenarkan ular yang ditangkap merupakan jenis kobra. Salah satu cirinya ada motif di bagian kepala ular tersebut.
"Jadi yang tertangkap di sana sudah 21 ekor ular cobra, 20 ukuran baby dan 1 dewasa. Kenapa bisa dikatakan kobra, karena di belakang (tubuh ular kobra) kayak ada motifnya, dan bagian belakang bawah kepala ular itu ada warna putih agak kekuningan," tutur Dino.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini