Hingga saat ini baru satu parpol di Wonogiri yang telah menyatakan sikap menjelang Pilkada Wonogiri 2020, yakni PAN. Sedangkan parpol-parpol lainnya masih belum menentukan sikapnya.
Ketua DPC PAN Wonogiri, Sunarmin, menegaskan mendukung dan berada di barisan petahana. PAN Wonogiri sementara ini tidak akan menyodorkan nama calon bupati maupun wakil bupati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, sikap tegas itu sudah menjadi kesepakatan jajaran petinggi PAN Wonogiri. Alasan mendukung petahana adalah kinerja dan program yang sudah dirasakan masyarakat Wonogiri. Selain itu adalah faktor elektabilitasnya yang tinggi.
Disinggung soal kemungkinan PAN digandeng mendampingi PDIP, pihaknya menyatakan kesiapannya. "Misalnya tidak digandeng, tetap kami mendukungnya," beber dia.
Sementara Ketua DPD Partai Golkar Wonogiri, Bondan Sejiwan Boma Aji, menyatakan semua kemungkinan bisa saja terjadi. Misalnya kembali berkoalisi dengan PDIP mengusung pasangan calon sebagaimana periode Joko Sutopo (PDIP)-Edy Santosa (Golkar). Namun bisa juga membangun koalisi dengan partai lain.
"Saat ini kami membentuk panitia penjaringan yang terdiri dari semua elemen baik dari tingkat akar rumput hingga pengurus kabupaten dan para pembina," terang Bondan.
Ketua DPD PKS Wonogiri, Ngadiyono, menyatakan belum bersikap terkait arah dalam Pilkada 2020. Demikian pula dengan PKB maupun Gerindra.
Untuk diketahui, ada enam partai peraih kursi di DPRD Wonogiri. Namun hanya PDIP yang berhak mengusung cabup-cawabup secara mandiri pada Pilkada 2020. Menurut aturan, partai atau gabungan partai dapat mengusung pasangan calon (paslon) jika memiliki minimal 20 persen jumlah kursi DPRD.
Di DPRD Wonogiri saat ini ada 50 kursi, sehingga minimal harus ada 10 kursi untuk bisa mengusung paslon.
PDIP memiliki 28 kursi di DPRD. Sedangkan Golkar mempunyai 8 kursi, Gerindra 4 kursi, PKS 4 kursi, PAN 3 kursi dan PKB 3 kursi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini