Selain oleh petugas pemadam kebakaran (damkar), masalah tawon ditangani oleh relawan Tim Pembasmi Tawon (Tebas). Dalam bulan ini, relawan tersebut menangani delapan titik di Colomadu.
"Sudah lumayan banyak merebak di Colomadu, tapi memang nggak sebanyak di Klaten. Tapi menyebar di sejumlah daerah di sekitar Klaten. Bulan ini ada sampai delapan titik yang kami tangani," kata anggota Tebas, Himawan Agung Hartanto, Selasa (26/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, ukuran sarang yang dia eksekusi bervariasi. Di tempat yang agak sepi, sarang tawon berukuran besar. Sedangkan di tempat ramai, sarang tawon berukuran kecil.
"Kami biasa menangani dengan cara manual. Pakai semprotan bikin sendiri, pakai bensin. Lalu sarang kami semprot. Dalam beberapa detik, (tawon) langsung mati. Setelah itu sarang kami singkirkan agar tawon tidak kembali lagi," ujar dia.
![]() |
Tebas bermarkas di kantor Kecamatan Colomadu. Namun Tebas tak hanya mengeksekusi tawon di wilayah Colomadu, tapi juga di Boyolali dan Kartasura (Sukoharjo).
"Area kami tidak terfokus di Colomadu. Ketika ada laporan, ya kami kerjakan. Kalau lokasinya di Boyolali yang jauh dari lokasi kami, ya kami koordinasikan ke relawan yang dekat sana," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Karanganyar yang membawahi damkar, Kurniadi Maulato, mengatakan total sudah 70 kali melakukan operasi tangkap tawon (OTT) dalam bulan ini. Kegiatan tersebut dilakukan di seluruh kawasan Karanganyar, termasuk Colomadu.
"Paling banyak laporan ada di Colomadu. Korban tersengat ada delapan orang. Namun tidak ada korban meninggal tersengat tawon," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini