"Saya pribadi iya (memaafkan Veronica). Mari kita semua bersikap arif, bijaksana," kata Ganang kepada detikcom, Senin (25/11/2019).
Ganang menyebut pernyataan Veronica yang menyebut patung Jenderal Soedirman 'oligarki' ngawur dan tidak beradab. "Anak itu ngawur dan tidak beradab. Semoga mendapat hidayah," harap Ganang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin yang jadi masalah anak ini (Veronica) telah membuat masalah dan onar di mana-mana di negara ini. Kasus ini menjadi picu kembali hak-hak terdahulu yang belum selesai menjadi membara kembali." terangnya.
Berkaca dari kasus ini, Ganang berharap Veronica belajar dan tak mengulangi kesalahannya. "Semoga (kasus ini) bisa menjadi pembelajaran untuk anak-anak lainnya agar menjadi suri tauladan," pungkas Ganang.
Diberitakan sebelumnya, Veronica Koman kembali membuat kontroversi. Dalam posting-an di media sosial Twitter, Veronica bertanya sesuatu yang disebutnya sosok misterius di belakang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sosok misterius siapa ini di belakang Pak Jokowi? Oligarki?" cuit Veronica seperti dilihat, Sabtu (23/11/2019).
Foto yang diunggah Veronica ialah momen saat Jokowi memperkenalkan tujuh staf khusus baru dari kalangan milenial. Sosok yang disebut Veronica misterius ada di dalam ruangan Istana Negara.
Selang beberapa jam kemudian, Veronica membuat cuitan baru yang berisi permintaan maaf. Dia sadar bahwa sosok yang disebut misterius merupakan patung Jenderal Sudirman.
"Jujur saya tidak tahu itu patung Jenderal Sudirman. Seumur-umur ke Istana cuma pernah nyampe di sampingnya pas antar surat Kamisan. Saya juga hampir tidak pernah nonton TV," kata dia.
"Saya minta maaf bagi yang merasa tersinggung soal pahlawan nasional," tambahnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini