Masuknya dua warga ke RSUD tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Klaten Anggit Budiarto.
"Ada dua dari Kecamatan Wedi dan langsung diobservasi. Saat ini hanya satu yang masih dirawat inap," jelas Anggit, Jumat (22/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggit mengatakan dua warga itu disengat pada hari Rabu (20/11/2019) sore dan langsung dibawa ke RSUD. Keduanya diobservasi tim RSUD selama 1x24 jam.
Dari observasi, hanya satu yang masih dirawat intensif. Pasien tersebut atas nama Nur Fahrudin (46), warga Desa Pesu, Kecamatan Wedi. Meskipun dirawat inap, kondisinya kini disebut berangsur membaik. Sedangkan satu pasien sudah diizinkan pulang.
"Dalam penatalaksanaan tawon tidak bisa main-main. Jika hanya satu sengatan, minimal dengan observasi 24 jam dan jika lebih dari satu sengatan minimal 2x24 jam," imbuh Anggit.
Terpisah, Kepala Desa Pesu, Budi Hartono, mengatakan warganya diserang lebih dari satu tawon. Serangan terjadi Rabu (20/11) petang.
"Kejadiannya sekitar pukul 17.00 WIB. Gara-garanya korban menangani tawon sendiri," terangnya saat dimintai konfirmasi melalui telepon.
Setelah kejadian itu, korban dibawa ke RSUD. Sedangkan sarang tawonnya dimusnahkan oleh tim relawan.
Menyikapi kejadian itu, lanjutnya, pemerintah desa sudah membuat edaran ke semua RT dan RW. Isinya agar melaporkan jika ada sarang dan tidak menangani sendiri.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini