Markino merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan Pawirorejo (74) dan Keminah (69), warga Dusun Sutoragan, Desa Sumbersari, Butuh, Purworejo.
"Saya tahunya dia (Markino) itu cari makan di sana (Gunungkidul) jualan sembako bersama istrinya. Kalau sampai seperti ini (ditangkap Densus 88), saya sama sekali tidak menyangka," kata Keminah ketika ditemui detikcom di rumahnya, Kamis (21/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keminah, yang sangat terpukul oleh kejadian tersebut, kemudian terkulai lemas dan tak sadarkan diri di tengah-tengah sedang membicarakan anaknya tersebut.
Sedangkan Pawirorejo menilai Markino terlihat pintar dan pandai mengaji sejak kecil. "Anaknya pinter, sering dapat juara di kelas dan pinter ngaji juga. Lomba qiro' juga dapat juara. Terakhir pulang sebelum Lebaran tahun ini, pas bulan puasa," tuturnya.
Diwawancara terpisah, Kepala Desa Sumbersari, Yusak (47), membenarkan bahwa Markino dulu merupakan warga Desa Sumbersari. Setelah menikah, Markino tinggal bersama istrinya di Dusun Ngunut Tengah, Desa Ngunut, Kecamatan Playen, Gunungkidul, DIY.
"Dulu malah yang bersangkutan pernah satu kelas pas di SD dan SMP dengan saya. STM-nya beda. Namun sudah lama tidak tinggal di sini karena ikut istrinya di Gunungkidul. Paling pulang kalau pas Lebaran saja," jelasnya.
Tonton juga video Kapolri Ungkap 74 Terduga Teroris Diamankan Usai Bom Medan:
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini