Forum dialog itu berlangsung dari tanggal 19-20 November 2019 di Hotel Merapi-Merbabu, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hadir dalam forum itu di antaranya Franz Magnis Suseno, Daniel Dhakidae, Amin Abdullah.
Direktur Institut DIAN/Interfidei, Elga Sarapung, menjelaskan forum dialog ini digelar karena dilatarbelakangi keprihatinan atas terjadinya berbagai kasus intoleransi di Indonesia. Selain itu juga karena kecenderungan meningkatnya konservatisme dalam beragama.
Sementara itu lanjut Elga, cara pandang dan sikap toleran yang ada belum berhasil mendorong terwujudnya demokrasi deliberatif. Buktinya ketegangan dan konflik menggunakan identitas agama sebagai sarana penggerak massa kerap berulang kembali.
Dengan berbagai permasalahan yang ada, forum dialog lintas iman yang digagas Institut DIAN/Interfidei ini telah berhasil menelurkan sejumlah rekomendasi yang ditujukan kepada pemerintah, masyarakat sipil dan media.
"Negara tidak boleh toleran terhadap kelompok intoleran dan penyelenggara negara harus menegaskan kembali komitmen kebangsaannya dalam perumusan kebijakan publik," ungkap Elga.