Rumah di Gunungkidul Digeledah Densus 88, Ketua RW: Pasutri Diamankan

Rumah di Gunungkidul Digeledah Densus 88, Ketua RW: Pasutri Diamankan

Pradito Rida Pertana - detikNews
Rabu, 20 Nov 2019 17:42 WIB
Rumah yang digeledah Densus 88 di Gunungkidul. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Gunungkidul - Densus 88 menggeledah rumah yang ditinggali Markino (47) di Gunungkidul hari ini. Ketua RW 02, Dusun Ngunut Tengah, Sunarto mengatakan bahwa Markino dan istrinya ditangkap Densus 88.

"Saya ke situ (rumah Markino), Pak Markino sudah tidak ada, katanya dia berangkat beli bensin tapi tidak pulang-pulang. Terus petugas masuk (ke rumah Markino) sekitar jam setengah 10 pagi," ucap Sunarto saat ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (20/11/2019).

"Kalau istrinya (Markino) sepertinya ikut dibawa petugas juga," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sunarto mengatakan bahwa Markino telah tinggal di rumah mertuanya yang bernama Asmo Wasidi di Dusun Ngunut Tengah cukup lama. Tepatnya saat istrinya, Sukiyem (45) melahirkan anak perempuan pertamanya.


"Markino di sini sejak anaknya pertama lahir dan sekarang anaknya kuliah S1 di Yogyakarta, jadi dia tinggal di sini sudah sekitar 20 tahun," ujar Sunarto.

Dalam kesempatan ini, Sunarto mengungkap keseharian Markino. Dia menyebut Markino jarang bergaul dengan tetangganya,

"Keseharian Mas Markino itu, setahu saya, dia itu kan jarang bergaul, jadi dia cuma nunggu warung kemudian kulakan bensin dan sebagainya," kata Sunarto.

Selain itu, Sunarto menyebut tidak ada warga yang dekat dengan Markino.

"Jadi (Markino) jarang berinteraksi dengan masyarakat. Seperti tidak ikut ronda, tidak ikut arisan tidak, tidak ikut layat, tidak ikut pengajian, tidak pernah rewang (membantu tetangga yang punya hajatan)," katanya.

"Yang jelas di sini (RW 02 Dusun Ngunut Tengah) tidak ada yang dekat dengan pak Markino," imbuhnya.

Karena perilakunya tersebut, warga sempat menaruh curiga terhadap Markino. Bahkan, Ketua RT 12 sempat mendatangi Markino agar mau berbaur dengan warga yang lain.

"Sebetulnya menaruh curiga, tapi karena Pak RT sudah mendatangi di situ (Rumah Markino), sudah diajak berbaur dengan masyarakat tapi beliau (Markino) tidak mau," ucapnya.

Kendati demikian, Sunarto menyebut, bahwa Markino sempat berkerja sebagai sales. Namun tiba-tiba ia keluar dari pekerjaannya dan membuka warung di rumah mertuanya.

"Dulu dia sales, setelah (keluar) dia buka toko (warung) di rumah (mertuanya) kemudian di situ aja. Warungnya kalau sore atau habis isya itu sudah tutup," katanya.

"Dengan adanya penangkapan ini ya jadi pelajaran bagi masyarakat semua, ternyata orang yang tidak berbaur di masyarakat itu dapat berdampak kepada masyarakat," ucap Sunarto.

Pantauan detikcom sore ini, garis polisi masih terpasang di warung dan semua pintu rumah mertua Markino. Rumah Markino juga masih terpasang garis polisi dengan pintu dan jendela tertutup rapat. Suasana kedua rumah itu sepi.


Meski penggeledahan telah selesai, hingga kini beberapa polisi masih berjaga di depan rumah mertua Markino. Sedangkan arus lalu lintas di depan rumah tersebut sudah berjalan dengan lancar karena garis polisi sudah dicopot.
Halaman 2 dari 2
(sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads