Ribuan Pesepeda Onthel Tumpah Ruah di Yogya

Ribuan Pesepeda Onthel Tumpah Ruah di Yogya

Vattaya Zahra - detikNews
Minggu, 10 Nov 2019 14:45 WIB
Foto: Vattaya Zahra/detikcom
Yogyakarta - Ribuan pesepeda onthel dari berbagai daerah dan komunitas di Indonesia tumpah ruah di Yogyakarta. Mereka mengikuti acara Jogja Republik Onthel *(JRO) II.

Acara yang digelar kompleks Museum Benterng Vredeburg selama 2 hari, Sabtu dan Minggu, 9 sampai 10 November 2019. Ribuan anggota komunitas onthel seluruh Indonesia dan perwakilan luar negeri datang dan mengukuti acara pawai keliling kota.

Mereka mengenakan berbagai kostum seperti kostum pejuang, pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Badan Keamanan Rakyat (BKR), pakaian daerah, kebaya hingga polisi jaman dulu. Mereka juga menghias sepeda onthel dengan berbagai asesoris mulai dari bendera merah putih, bendera komunitas, bel sepeda pin dan perangkat pengeras suara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat mengikuti pawai mengunjungi berbagai tempat bersejarah. Mereka melakukan pawai dengan tertib sambil membunyikan bel sepedanya. Kring-kring, ting-tong, ting-tong terdengar sepanjang jalan yang dilalui.
Jogja Republik OnthelJogja Republik Onthel Foto: Vattaya Zahra/detikcom

Dari Museum Benteng Vredeburg, peserta menyusuri Jl Senopati, Sultan Agung, Taman Siswa, Situs Warungboto Umbulharjo, Demangan, Bunderan UGM, Jl Jenderal Sudirman, Tugu Pal Putih, Malioboro dan kembali lagi ke museum.

Presiden JRO, Munthowil mengungkapkan even tahunan ini selain untuk mempromosikan pariwisata Yogyakarta juga mengkampanyekan gerakan bersepeda. Jogja Republik Onthel dapat menjadi bukti Kota Yogyakarta masih layak menjadi kota sepeda.

"Tahun ini, JRO mengusung tema Raja Kaya, Jelajah Wisata Sejarah," katanya.

Raja Kaya berarti sesuatu yang dirawat sepenuh hati, sehingga menjadi tabungan di masa depan. Tak terkecuali sepeda onthel yang menjadi raja kaya dari pemiliknya. Dengan bersepeda, diharapkan masyarakat dapat menjadi lebih sehat.

"Ngonthel bareng ini bukan hanya untuk hiburan, tetapi edukasi bagi peserta," ujar Munthowil, Presiden Jogja Republik Onthel, ketika ditemui pada Minggu (10/11/19).

"Oleh karena itu, kita melalui rute yang menjadi tempat wisata sejarah," jelasnya.
Jogja Republik OnthelJogja Republik Onthel Foto: Vattaya Zahra/detikcom

Yang menarik saat acara JRO ini, ada sepeda onthel buatan Inggris tahun 1930-an milik Ibu Suyati. Sepeda ini menjadi ikon pameran yang ditampilkan di museum.

Sepeda tersebut dikayuh Ibu Suyati untuk menjual "gedhang" (pisang) sejak tahun 1988. Ia setiap harinya mulai pukul 08.00-14.00 WIB dengan rute Cibuk Lor, Jombor, Sendowo, Sardjito, Pogung dan kembali lagi ke Cibuk Lor untuk menjajakan pisang.

Meski acara bersepeda keliling kota telah usai, para peserta dari luar kota seperti Jawa Tengah, Jwa Timur yang datang menggunakan truk untuk mengangkut hingga siang masih berkeliling kota mengunjungi tempat-tempat seperti Keraton Yogyakarta, Tugu Pal Putih dan Malioboro. Di tempat-tempat itu mereka berfoto bersama komunitasnya. Selama 2 hari ini juga digelar bursa klithikan dan aseoris sepeda hingga barang-barang lawasan.
Halaman 2 dari 2
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads