"Saat ini jumlah pejuang masa kemerdekaan hanya tinggal 160 orang. Itupun sudah kerepotan berkegiatan karena usia tua," ungkap Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Klaten, Letkol Purn Soedjijo pada detikcom, Minggu (10/11/2019) siang usai upacara di Pemkab.
Menurut mantan pejuang Dwikora itu, kondisi kesehatan para pejuang perang kemerdekaan sebanyak itu sebagian besar tidak lagi bisa beraktivitas keluar rumah. Usia mereka yang rata-rata sudah di atas 90 tahun menjadi kendala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DiKabupatenKlaten, jumlahanggotaLVRI hanya tersisa 350 orang pria dan 300 janda veteran. Dari 350 orang itu dibagi menjadi empat masa perjuangan.
Pejuang masa perang kemerdekaan tahun 1945-1949 hanya tersisa 160 orang, pejuang Dwikora ada 19 orang, masa Operasi Seroja tersisa 85 orang dan sisanya pejuang Trikora.
Soedjijo menambahkan dari sisi kesejahteraan para veteran sudah lumayan baik. Veteran yang non pegawai menerima santunan sebesar Rp 2 juta dan yang bekas pegawai Rp 1,8 juta per bulan.
Meskipun usia sudah tidak bisa dibilang muda, tidak ada anggota yang tinggal di panti jompo. Semua hidup bersama keluarganya.
Mantan pejuang Operasi Seroja, Mualim mengatakan sebab usia para pejuang kemerdekaan sudah tua, banyak yang hanya di rumah saja. Termasuk untuk hadir di upacara Hari Pahlawan sudah kerepotan.
"Betul. Memang sudah jarang ikut hadir di upacara," katanya mantan anggota RPKAD itu.
Hal itu dimaklumi sebab terkendala faktor usia. Bahkan yang lebih muda saja tidak sedikit yang kesehatannya terganggu.
Gema ''Selamat Hari Pahlawan'' yang Trending di Twitter":
(bgs/bgs)