"Sejak pagi puncak terlihat cerah, lebih cerah dari biasanya. Sinyal di radio juga landai," kata Sekretaris Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Basuki pada detikcom, Minggu (10/11/2019) siang.
Menurut Basuki, awan panas letusan bukan kali pertama terjadi tahun ini. Masyarakat di desanya mulai terbiasa menghadapi situasi semacam itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, warganya dan pemerintah desa tetap waspada. Koordinasi dengan relawan dan Pemkab rutin dilakukan. Apabila ada hal yang mengkhawatirkan bisa langsung ditindaklanjuti.
Sebagaimana diberitakan awan panas letusan Gunung Merapi terjadi Sabtu (9/11/2019) pukul 06.21 WIB dengan durasi 160 detik dan ketinggian kolom 1.500 meter.
Kepala Pelaksana BPBD Pemkab Klaten, Sip Anwar mengatakan cuaca sejak pagi cerah. Bahkan tidak ada kabut di puncak saat pagi.
"Puncak terlihat jelas dan tidak ada laporan dari desa atau relawan bunyi gemuruh seperti sebelumnya. Masyarakat seperti tidak terpengaruh," ungkapnyanya.
Namun demikian patroli dan koordinasi terus dilakukan. Mengingat awan panas letusan sudah beberapa kali terjadi.
Untuk meningkatkan kewaspadaan, pekan depan BPBD akan mulai mengadakan sosialisasi pengurangan risiko bencana di tiga desa. Desa Balerante, Tegalmulyo dan Sidorejo, Kecamatan Kemalang.
Setiap desa akan diwakili 50 peserta. Terutama dari satu kepala keluarga (KK) akan diikutsertakan satu. Wakil yang ikut itu akan diharapkan melanjutkan sosialisasi ke keluarga dan tetangga terdekat bagaimana menyikapi kondisi Gunung Merapi
Tonton juga video Gunung Merapi Semburkan Awan Panas:
(bgs/bgs)











































