Festival diisi dengan kirab. Adanya replika naga raksasa hingga replika badak berukuran besar. Tinggi replika mencapai 5 meter. Saking tingginya, hampir saja kepala replika naga mengenai kabel yang melintas di atas jalan.
Ada juga replika bandeng, kepiting, burung, dan lainnya. Tidak sedikit peserta kirab mengusung gunungan jajanan atau bungkusan nasi.
![]() |
Puncaknya adalah ribuan warga berebut nasi kepel, tepat di depan Masjid Wali. Begitu pembacaan doa selesai, warga langsung meringsek berebut nasi kepel. Panitia bersama petugas jaga mengambil nasi kepel dari gunungan, kemudian dibagikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasi kepel ampyang adalah nasi berisikan nasi lengkap dengan kerupuk dan sayur yang dibungkus daun jati serta lauk ikan bandeng, telur, serta tahu dan tempe.
Wahyu Haryanti, Plt Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kabupaten Kudus menjelaskan Festival Ampyang Maulid merupakan kegiatan sebagai peringatan datangnya hari besar Maulid Nabi. Yang mana jatuh pada hari ini.
"Festival Ampyang Maulid dilestarikan dan jadi agenda rutin tahunn di Desa Loram Kulon. Ini salah satu desa wisata. Ini harus kita apresiasi, dilestarikan," kata Wahyu di lokasi acara.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini