Hari Wayang Sedunia, Ratusan Wayang Dikirab di Candi Borobudur

Hari Wayang Sedunia, Ratusan Wayang Dikirab di Candi Borobudur

Eko Susanto - detikNews
Kamis, 07 Nov 2019 19:07 WIB
Foto: Eko Susanto/detikcom
Magelang - Ratusan wayang dibawa oleh 108 orang saat acara peringatan hari wayang sedunia. Wayang-wayang itu dikirab dari Museum Wayang, Pondok Tingal, menuju Pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. Peserta kirab kemudian melakukan doa bersama di Pelataran Candi Borobudur.

Acara yang dikemas dalam laku (berjalan) sambil membawa wayang kulit dan wayang kardus. Peserta kirab ini ada yang anak-anak, remaja dan orang tua

Dalam laku wayang ini, para peserta terlihat sangat antusias sekali saat berarak-arakan dari Pondok Tingal hingga pelataran candi. Sesampainya di Pelataran Candi Borobudur, mereka kemudian berdoa bersama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah hari dan bulan bakti wayang. Kami mengadakan sebuah festival yang bertajuk World Wayang Way yang artinya bahwa festival ini, menurut saya akan berjalan lama sekali karena wayang sebagai jalan hidup," kata Eko Sunyoto, salah satu panitia World Wayang Way saat ditemui di Pelataran Candi Borobudur, Kamis (7/11/2019).

Menurutny kegiatan tersebut dilakukan dengan meditasi wayang yakni berjalan dengan hening dari Poondok Tingal hingga candi. .

"Kami melakukan sebuah meditasi wayang, kami dari Museum Wayang Pondok Tingal menuju ke Pelataran Candi Borobudur. Kami bermeditasi dengan perjalanan hening, henung dan heneng. Inilah sebenarnya, bagaimana cara kita memasyarakatkan wayang. Jadi, sekarang anak-anak milenial itu adalah experience, jadi pengalaman, bagaimana mereka memegang wayang, bagaimana mereka merasakan menjadi dalang," ujar Eko.

"Jadi merekapun siap menjadi dalang bagi diri pribadi mereka. Jadi, ini namanya meditasi, meditation work, mereka berjalan menggunakan wayang dan mereka juga menjadi dalang untuk mereka sendiri," katanya.

Saat disinggung laku wayang tersebut menuju Candi Borobudur, kata Eko, Candi Borobudur merupakan salah satu ibunya wayang. Hal ini karena sebenarnya wayang tersebut telah digambarkan di Candi Borobudur dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami melakukan di Borobudur, salah satunya karena ini merupakan ibunya wayang. Karena sebenarnya wayang telah digambarkan disini dalam bentuk kehidupan sehari-hari sebagai suatu keutamaan leluhur yang dipatahkan pada reliefnya. Sebenarnya itu sama juga ketika melihat wayang beber. Sama beberannya, cuma beber di kertas atau di kain, kalau ini dibeberkannya di relief," tutur Eko.

Salah satu peserta, Ica Puja Lera Lestari (9), mengaku, senang ikut dalam kirab wayang. Sebelumnya juga pernah ikut dan ini kali keduanya mengikuti kirab wayang.

"Saya senang aja bisa ikut kirab. Saya sering lihat wayang dan tokoh yang disenangi nakula sadewa," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads