Pegawai Dinas Kebudayaaan DIY Menari Badui di Malioboro

Pegawai Dinas Kebudayaaan DIY Menari Badui di Malioboro

Misericordias Domini - detikNews
Selasa, 05 Nov 2019 19:22 WIB
Foto: Misericordias Domini/detikcom
Yogyakarta - Tiap hari Selasa Wage, kawasan Malioboro, Yogyakarta, bebas dari kendaraan bermotor. Pada Selasa Wage hari ini, ratusan orang menari bersama-sama tari Badui, yang merupakan tarian khas kesenian di Kabupaten Sleman, DIY.

Warga dan wisatawan tumpah ruah di Malioboro mulai dari ujung utara dekat palang pintu KA Stasiun Tugu hingga Titik Nol Kilometer di simpang empat Kantor Pos Besar. Beragam kegiatan seni dan budaya ditampilkan hari ini, Selasa (5/11/2019), hingga warga sekadar berswafoto, berjalan kaki, maupun bersepeda.

Sekitar 100 pegawai Dinas Kebudayaan DIY menarikan tari Badui. Para penari mengenakan kostum lengkap untuk menari Badui, yaitu topi Turki panjang berwarna merah, rompi dengan dominasi warna hitam, merah, dan hijau serta properti berupa tongkat kecil berukuran 30 cm yang memiliki rumbai di setiap ujungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tarian Badui ditampilkan dengan durasi sekitar 15 menit. Dengan gerakan-gerakan sederhana yang paling utama adalah gerakan hormat, melompat, membalikkan badan, berhadapan, dan memainkan tongkat.

Pantauan detikcom, tarian itu menyedot perhatian masyarakat di seputaran Malioboro. Warga berbondong-bondong menyaksikan tarian yang dibawakan pegawai Dinas Kebudayaan DIY. Tari Badui ini merupakan tarian asli Yogyakarta sebagai warisan budaya tak benda.



"Aksi ini digelar dalam rangka mengenalkan kebudayaan Yogyakarta kepada masyarakat dengan cara pegawai Dinas Kebudayaan DIY melakukan secara langsung di depan masyarakat," ungkap Sekretaris Dinas Kebudayaan DIY Erlina Hidayati saat ditemui di Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (5/11/2019).

"Sekaligus mendorong dan memotivasi masyarakat untuk ikut melestarikan kebudayaan Yogyakarta. Aksi ini akan menjadi agenda tetap Dinas Kebudayaan DIY setiap Selasa Wage," tambahnya.

Menurutnya, tarian yang ditampilkan setiap Selasa Wage adalah tarian yang telah mendapatkan sertifikat WBTB nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Cagar budaya yang ada di Yogyakarta juga sedang dibenahi. Rencananya agar bisa mendapatkan pengakuan UNESCO," terangnya.

Ia mengatakan musik yang digunakan untuk mengiringi tarian ini dari segi nada, irama, dan lirik semuanya bermotif Islam sesuai dengan sejarahnya yang digunakan sebagai sarana syiar Islam.

"Dulunya tarian ini merupakan tari religi yang digunakan untuk menyiarkan agama islam," lanjutnya.
Tari BaduiTari Badui (Misericordias Domini/detikcom)

"Musik yang digunakan untuk mengiringi tarian ini dari segi nada, irama, dan lirik semuanya bernuansa Islam sesuai dengan sejarahnya yang digunakan sebagai sarana syiar Islam," jelasnya.


Pertunjukan tari Badui ini banyak menyedot perhatian masyarakat di seputaran Malioboro. Warga berbondong-bondong menyaksikan tarian yang dibawakan pegawai Dinas Kebudayaan DIY ini.

"Acara ini bagus untuk melestarikan budaya Yogyakarta. Bagusnya program Selasa Wage dan kegiatan budaya seperti ini ditambah lagi," kata salah seorang warga, Budi (63).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads