Pantauan di lokasi, warga menggali sumur kecil untuk menghimpun sisa air dari bawah tanah Sungai Pemali. Sungai terbesar di Brebes ini mulai mengering sejak dua bulan terakhir. Membuat sumur di dasar sungai ini disebut menjadi satu-satunya cara warga untuk memperoleh air.
Sunaryo (35), warga Kebogadung, Kecamatan Jatibarang, mengatakan alasan warga membuat sumur di dasar sungai lantaran sumur milik warga empat desa mengering dampak kemarau panjang, yakni Desa Rengaspendawa, Jagalempeni, Glonggong dan Kebogadung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, setiap pagi dan sore, ratusan warga dari empat desa itu memadati beberapa titik sumur. Mereka berduyun-duyun menuruni bantaran sungai untuk mandi dan mencuci pakaian. Tak hanya itu, warga juga mengambil air dari sumur untuk keperluan minum dan masak.
"Karena kekeringan jadi warga berduyun-duyun ke sini, dari mulai jam 3 sore, bahkan sampai jam 7 malam masih banyak warga yang mengantre di sumur ini," tambah Sunaryo.
![]() |
Warga Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Sunari (50), mengaku untuk mendapatkan air bersih layak konsumsi, sumur terlebih dulu harus dikuras. Kemudian dinding sumur disikat untuk menghilangkan lumpur dan diberi serabut kelapa sebagai penyaring.
Terpisah, Kabid Konservasi Sumber Daya Air Dinas PSDA dan Taru Brebes, Mulyadi, mengatakan pembuatan sumur ini merupakan inisiatif warga sekitar DAS Pemali. Mereka menggali dasar sungai karena ingin mendapatkan air.
"Sebenarnya itu bisa merusak dasar sungai. Tapi karena itu inisiatif warga dengan alasan butuh air, kami tidak bisa melarang," ujarnya.
Tonton video Air Surut, Pedagang Jualan Siomay di Tengah Bengawan Solo:
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini