Rembang - Bangunan atap di pasar Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang ambrol dan melukai sejumlah pedagang kemarin siang. Pemkab Rembang mengungkap bahwa atap itu dibangun oleh pedagang sendiri.
"Ini di luar bangunan anggaran induk 2016 yang 9,7 Miliar itu. Ini murni prakarsa pedagang sendiri, bangun kanopi ketika khawatir ada hujan, kepanasan. Ini murni prakarsa pedagang," kata Kepala bidang pasar Dinindagkop UMKM Rembang, Isnan Suprayogi saat ditemui detikcom di kantornya, Senin (4/11/19).
Isnan mengakui pembangunan kanopi tersebut di luar sepengetahuan pihak Pemkab Rembang, bahkan pihak pengelola pasar setempat juga tak mengetahuinya. Para pedagang pasar, lanjut Isnan mengumpulkan iuran kemudian menggunakan jasa bengkel las untuk membangun kanopi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat pemasangan ini teman-teman dari Dinas tidak diberitahu. Masangnya malam hari, makanya pedagang kemarin sempat ketakutan dengan kami. Saya terus terang kecolongan," terangnya.
Adapun bangunan kanopi yang ambrol tersebut seukuran 4 meter dan panjang 20 meter, terletak di bagian selatan, mulai dari sisi barat hingga ke timur.
"Bangunan baru, belum ada satu bulan itu (dipasang)," paparnya.
"Karena pedagang ini banyak yang membawa barang di sana, maka mereka berinisiatif membangun sendiri. Memang seharusnya membuat surat terlebih dahulu. Kami kecolongan, kanopi ini mereka buat untuk mengantisipasi hujan itu," lanjutnya.
Terpisah, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengaku siap bertanggung jawab terkait insiden ambrolnya atap Pasar Sarang yang mengakibatkan 4 orang pedagang harus mendapatkan perawatan medis.
"Nanti akan kita lihat. Intinya pemeeintah tidak akan diam, pasti akan kita lihat nanti sampai menimbulkan cacat atau bagaimana. Intinya pemerintah tanggung jawab terhadap biaya yang digunakan untuk berobat itu," terangnya, Senin (4/11/19).
Hafidz memastikan, atap yang ambrol tersebut bukanlah bagian dari bangunan induk Pasar Sarang yang dikelola oleh pemerintah.
"Jadi soal Pasar Sarang yang ambruk itu usaha dari para pedagang sendiri. Jadi bukan dari pemerintah, sebab dengan adanya itu mungkin dia (pedagang) lebih nyaman, tidak kehujanan dan sebagainya," paparnya.
Ia mengatakan, insiden ini menjadi catatan tersendiri bagi pemkab untuk membuat regulasi baru ke depannya. Seperti tentang penambahan fasilitas di luar proyek induk pemerintah.
"Ini sebagai pengalaman, nanti kalau ada tambahan-tambahan seperti ini akan kami atur supaya tidak terjadi permasalahan seperti ini. Kami akan membuat regulasi yang nanti bilamana ada penambahan di luar bangunan pemerintah diatur, jangan sembarangan," terangnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini