Pantauan detikcom, terdapat bekas ban terbakar di tengah jalan di kawasan Pantai Glagah, Kecamatan Temon. Tak jauh juga tampak tiga unit ekskavator berukuran besar yang terparkir.
Warga Desa Glagah, Jojon Segoro (60), menceritakan peristiwa bakar ban dan blokade yang terjadi tadi pagi. Saat itu petugas gabungan hendak mendatangkan ekskavator ke Pantai Glagah untuk melanjutkan penertiban tambak udang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, tadi ada pembakaran ban (di tengah jalan) oleh warga, terus ada pemadam (kebakaran) datang, lalu selesai (aksi bakar ban dan blokade jalan ke Pantai Glagah)," katanya saat ditemui detikcom di Pantai Glagah, Jumat (1/11/2019).
Jojon menyebut aksi bakar ban dan blokade jalan sebagai bentuk protes warga atas upaya penertiban tambak udang oleh Pemkab Kulon Progo. Warga yang sehari-hari bekerja sebagai petambak udang harus kehilangan tambaknya tanpa adanya solusi dari pemkab.
"Mungkin warga (petambak udang) bingung mau gimana (setelah tambak udangnya ditertibkan), karena informasinya tidak ada solusi (dari Pemkab Kulon Progo) dan tidak ada ganti rugi," ucap Jojon.
![]() |
Meski bukan petambak udang, Jojon mengaku sangat prihatin atas apa yang menimpa para tetangganya tersebut. Menurutnya, kejadian seperti ini tidak seharusnya terjadi.
"Ya kalau saya sebagai warga melihat kejadian ini sedih, emosional, sekaligus repot, Mas. Yang jelas, saya bingung, kok bisa terjadi seperti ini, kan sama-sama mencari rezeki," katanya.
"Tapi ya mau menyalahkan sepihak ya tidak bisa juga, karena ini (penertiban tambak udang) katanya bagian dari proyek (YIA) dan proyeknya langsung dari sana (pemerintah pusat)," sambung Jojon.
![]() |
Masih dari pantauan detikcom, tampak aparat dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP berjaga di kawasan Pantai Glagah. Tidak terlihat ada pergerakan susulan dari warga untuk menghalangi penertiban tersebut.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini