Viral Bank Jual Masjid di Sukoharjo, Begini Ceritanya

Viral Bank Jual Masjid di Sukoharjo, Begini Ceritanya

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Rabu, 30 Okt 2019 17:18 WIB
Masjid Riyadhul Jannah di Sukoharjo yang viral dikabarkan akan dijual pihak BPR, Rabu (30/10/2019). (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Sukoharjo - Sebuah masjid di Sukoharjo dikabarkan akan dijual oleh bank perkreditan rakyat (BPR). Tersebar di media sosial bahwa masjid tersebut dipasangi tulisan 'Tanah dan Bangunan Ini dalam Pengawasan BPR Central International'.

Lokasi yang dimaksud ialah Masjid Riyadhul Jannah, yang berada di Bangsri Cilik, Kriwen, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Ketua takmir masjid, Mulyono, membenarkan adanya tulisan tersebut, namun kini sudah dicopot.

Menurutnya, dahulu sertifikat tanah di lokasi masjid itu diagunkan oleh anak pemiliknya. Di tengah perjalanan, debitur tersebut tidak dapat membayar utang kepada BPR Central International, sehingga sertifikat itu sah menjadi milik bank.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Warga tidak tahu kalau tanah ini diagunkan. Tahunya setelah masjid diresmikan, tahun 2011. Tahu-tahu ada pihak bank datang kaget, kok sudah jadi masjid," kata Mulyono saat ditemui di Masjid Riyadhul Jannah, Rabu (30/10/2019).


Namun, karena telanjur jadi sebuah masjid, warga dengan pihak bank pun mengusahakan agar masjid tidak dibongkar. Tokoh-tokoh masyarakat pun turut dilibatkan dalam menangani masalah itu.

"Kalau dari warga pasrah saja, karena hubungannya dengan uang besar. Kemarin kami bertemu pihak keluarga (bekas pemilik tanah) juga pasrah. Tapi kami yakin masjid ini tidak akan dibongkar," katanya.

Adapun tanah masjid tersebut memiliki luas hampir 1.200 meter persegi. Tanah tersebut ditaksir dengan nilai Rp 625 juta.

Saat ini terdapat pihak ketiga yang mencarikan calon-calon pembeli tanah masjid tersebut. Lukas, selaku pihak ketiga dari BPR Central International, menegaskan dirinya ataupun pihak bank tidak pernah berupaya menyita masjid.

"Bukan disita, ya. Itu status memang sudah milik bank. Namun kami berkomunikasi terus dengan takmir untuk mencari solusi," ungkap Lukas.


Pihaknya mengaku tengah mencari calon pembeli yang tepat. Saat ini, kata Lukas, sudah ada beberapa calon pembeli yang merespons.

"Kami sudah mencari calon pembeli yang tepat. Kami carikan ustaz atau tokoh-tokoh masyarakat agar nanti dipastikan masjid itu tidak dibongkar," tutup Lukas.
Halaman 2 dari 2
(bai/rih)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads