"Ada beberapa (partai yang sudah berkomunikasi)," ujar Gibran.
Pertemuan dengan sejumlah partai terjadi setelah Gibran mendatangi pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gibran memang sudah mendaftarkan diri menjadi kader PDIP, tapi keinginannya mendaftar calon wali kota lewat DPC PDIP Kota Solo sudah tertutup. DPC sudah mempunyai jago sendiri, Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.
Meski tidak diajukan oleh DPC PDIP Surakarta, Gibran beberapa waktu lalu berkesempatan menemui langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menyatakan keseriusannya.
Meski demikian, sejumlah petinggi PDIP, seperti Puan Maharani dan Bambang Wuryanto, menilai Gibran masih berpeluang besar mendapatkan rekomendasi dari Ketum PDIP. Jika Gibran 'ditolak' di DPC, dia masih berkesempatan mendaftar lewat DPD Jateng dan DPP PDIP.
Wakil Ketua Pemenangan Bidang Pemilu DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Hariyanto mengatakan pendaftaran di tingkat DPD akan dibuka, tapi belum dipastikan tanggalnya.
"Belum dibuka, masih nunggu. Nanti dikabari untuk nanti ada proses apanya, mudah-mudahan awal November," kata Bambang melalui telepon, Selasa (29/10/2019).
Bambang menegaskan, setelah dibuka pendaftaran penjaringan, siapa pun boleh mendaftar, termasuk Gibran, yang ramai dibicarakan akan bergabung dalam Pilwalkot Solo meski ia belum mendaftar lewat DPC PDIP Surakarta.
"Jadi artinya kita tunggu saja saat DPD buka pendaftaran, siapa pun boleh," tegasnya.
Sepertinya Gibran memang tidak main-main perihal telah berkomunikasi dengan petinggi sejumlah partai. Terbukti PPP, PKB, PSI dan Gerindra sudah memberikan respons positif yang mendukungnya maju di pilkada.
Partai Gerindra bahkan telah menyodorkan nama yang akan dipasangkan dengan Gibran. Nama itu adalah putra pemimpin Istana Mangkunegaran Solo, GPH Paundrakarna, yang juga merupakan cucu Bung Karno.
Ketua DPC Gerindra Surakarta, Ardianto Kuswinarno, menilai pria bernama lengkap GPH Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara itu cocok jika dipasangkan dengan Gibran.
"Keduanya sama-sama masih muda. Mas Paundra seorang seniman-budayawan, sedangkan Mas Gibran pengusaha sukses. Saya kira keduanya bisa membawa Solo lebih maju tanpa meninggalkan budaya," ujar Ardi.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini