Slamet (55), warga Beji, Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo menjelaskan, ia sempat mengetahui proses melarikan diri 3 napi dari Rutan Klas II B Wates. Menurutnya, kejadian itu terjadi saat waktu salat ashar.
"Jadi habis salat asar itu saya duduk di depan rumah, saya lihat kok ada orang meloncat dari pagar belakang pojokan Rutan, lalu orang itu nyebrang dan jalan ke arah sawah," katanya saat ditemui detikcom di kediamannya, Beji, Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Minggu (27/10/2019) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendapati hal tersebut, Slamet tidak curiga dan kembali ke rumahnya. Ia tidak curiga karena menduga orang tersebut pulang dari acara yang digelar di depan Rutan.
"Saya belum sadar itu, saya kira orang itu pulang dari acara PBB di depan Rutan. Nah, pas saya mau kembali ke sini ada 2 orang di bawah menara (pos pantau pojokan Rutan)," katanya.
"Satu orang bisa lompat keluar (dari tembok Rutan) dan lari ke utara dengan tubuh penuh lumpur itu dan satunya lagi terkapar di bawah menara. Yang terkapar itu jatuh kayaknya wong ada bekas darah di bawah menara dan tasnya masih nyantol di pagar berduri," sambung Slamet.
Tak berselang lama, ada seorang pria yang mengendarai sepeda kayuh melaporkan orang yang terkapar itu ke petugas Rutan. Setelah dicek, ternyata ketiga orang itu napi yang berusaha kabur dari rutan.
"Pokoknya yang lari itu pakai kaus semua dan celana pendek, kalau yang terkapar itu posisinya telungkup dan tidak bergerak," ucapnya.
![]() |
Saksi lain, Sigit Ariyanto (44) mengatakan, bahwa ia juga melihat 3 orang yang berusaha kabur dari Rutan. Mengingat saat itu ia tengah berada di warung yang berada di seberang tembok belakang rutan.
"Yang saya lihat itu, orang pertama lari ke barat, orang kedua lari utara dengan kencang dan yang orang ketiga loncat tapi tasnya kecantol (pagar berduri), tapi tetap nekat loncat lalu jatuh dan terkapar (di bawah pos pantau Rutan)," ucapnya.
"Yang terkapar itu tangannya penuh darah dan yang lari ke utara itu kondisinya basah kuyup itu mas," imbuhnya.
Dari informasi yang dihimpun, keempat orang yang berhasil kabur adalah Aziz, warga Krajan, Wonoroto, Windusari, Magelang, Taufik, warga Tepus, Wonoroto, Widusari, Magelang, Sutris, warga Kalilembu Utara, Kalilembu, Karangdadap, Pekalongan dan Bayu, warga Kalikepek, Giripeni, Wates, Kulon Progo.
![]() |
Sementara itu, 2 napi yakni Taufik dan Bayu berhasil diamankan warga ketika berusaha masuk ke tengah perkampungan di Blumbang, Karangsari, atau sekitar 5 kilometer dari rutan Wates.
"Tadi ada 2 orang mas yang ditangkap disini," kata Sutarno (40), warga Suruhan yang ikut melakukan penangkapan.
"Jadi awalnya tadi itu ada 2 orang yang jalan di tengah sawah dengan penuh luka, lha pas ditanyai dua orang itu awalnya mengaku kalau jatuh karena kecelakaan," imbuhnya.
Lanjut Sutarno, tak berselang lama ada warga datang yang mengabarkan terkait napi yang kabur dari Rutan Wates. Karema curiga, ia bersama warga lainnya mengejar 2 orang tersebut.
"Pas ketangkap mereka itu tidak mau mengaku, terus ada warga yang menghubungi petugas Rutan dan setelah dicek ternyata benar napi sana (Rutan Wates). Terus setelah ditangkap tadi langsung dibawa pakai mobil milik petugas," katanya.
Halaman 2 dari 4
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini