- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi pembina apel kebangsaan oleh pelajar se Kabupaten Banyumas di Alun-alun Kota Purwokerto hari ini. Ganjar mengaku datang setelah viral tulisan para pelajar yang akan melaksanakan apel kebangsaan.
"Agenda saya hari ini sebenarnya tidak di Purwokerto, tapi begitu banyaknya medsos yang dibuat oleh para pelajar yang katanya hari ini mau melakukan apel kebangsaan bersama saya dan viral dimana mana, dan itu akhirnya mendorong saya untuk hadir dan berdiri diantara pelajar," kata Ganjar Pranowo dalam sambutannya di depan seribuan pelajar se-Kabupaten Banyumas, Jumat (18/10/2019).
Menurut dia, para pelajar ini yang nantinya di tahun 2045 akan menjadi generasi yang memimpin Indonesia emas. Maka tantangannya akan sangat banyak, di antaranya hoaks.
"Yang hari ini akan menuju pada cita-cita itu godaannya sangat banyak sekali, mulai dari kediktatoran gadget yang hari ini banyak di antara kita dan mungkin hampir seluruhnya bergantung pada gadget," ucapnya.
Ganjar pun meminta para pelajar yang memiliki ponsel untuk mengangkat tangan.
Ganjar juga meminta pelajar yang mempunyai akun mendsos untuk mengangkat tangan. Hampir seluruh pelajar mengangkat tangan dan mengaku mempunyai akun medsos.
"Media sosial itu kemudian akan mempengaruhi pikiran kita di era digital hari ini. Maka jika kalian literasi digitalnya rendah, Anda lah mangsa-mangsa yang paling lezat untuk ditelan oleh hoaks dengan ujaran kebencian, dengan fitnah-fitnah dengan isu yabg belum tentu benar atau mungkin dengan bully-bullyan yang akan terjadi," jelasnya.
"Tidak sampai di situ, anda akan dijejali ajaran-ajaran yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan kita," lanjutnya.
Ganjar juga bicara soal anak yang melawan dan meninggalkan orangtuanya. Tak hanya itu, imbuh Ganjar, adapula murid yang tidak patuh pada gurunya, melakukan pornografi dan merekamnya dan akan merontokkan mental anak-anak.
"Seluruh perjalanan sampai titik tujuan akan dirontokkan oleh nilai-nilai ini. Ya radikalisme, pornografi, narkoba, hoaks. Kalau kita tidak punya nila- nilai yang kuat pada diri kita, nilai nilai ketuhanan Yang Maha Esa, nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai persatuan, nilai demokrasi, nilai keadilan, rontok kita," jelasnya.
Ganjar pun menjelaskan jika beberapa hari lalu ada berita, banyak pelajar yang masuk rumah sakit jiwa karena kecanduan game. Tantangan dalam game, katanya, sesekali diselipi pesan-pesan yang memberikan ajaran yang tidak sesuai dengan Pancasila.
"Dua hari lalu saya membaca sedih rasanya beberapa pelajar masuk rumah sakit jiwa karena kebanyakan main game," tuturnya.
Di akhir kegiatan, Ganjar Pranowo kemudian mengajak para pelajar untuk melakukan vlog bersama. Dia juga mengingatkan agar para pelajar Banyumas tetap memegang teguh Pancasila dan pelajar baik harus menyayangi keluarga, cintai orangtua, hormati guru dan cintai bangsa dan negara.
Di tengah apel, Ganjar sempat meminta para siswa untuk menjelaskan inti dari Deklarasi Kebangsaan yang dibacakan. Dari seribuan siswa yang , salah seorang di antaranya siswa berani maju dan menjelaskan inti dari deklarasi tersebut.
 Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menghadiri Apel Kebangsaan pelajar se-Banyumas. Foto: Arbi Anugrah/detikcom |
"Siapa yang masih ingat deklarasi yang dibacakan tadi?" pinta Ganjar di tengah apel.
Seorang siswa kelas 11 SMA Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto bernama Hafiz maju dan menjelaskan inti dari deklarasi tersebut.
"Kamu masih ingat deklarasi pelajar tadi intinya apa?" tanya Ganjar.
"Nilai-nilai yang tadi saya dapat yang pertama, saya sebagai siswa harus menghilangkan sikap radikalisme terhadap apa yang sedang terjadi di Indonesia. Lalu saya harus bisa menjaga sikap terhadap guru kita atau kepada orang yang memberikan pendidikan kepada kita. Terus kita juga harus menjaga sikap sebagai warga negara yang baik," jawab Hafiz.
Jawaban siswa tersebut mendapatkan tepuk tangan dari seluruh pelajar yang hadir dalam apel kebangsaan tersebut.
 Suasana Apel Kebangsaan pelajar se-Banyumas. Foto: Arbi Anugrah/detikcom |
"Antiradikalisme, menjadi warga negara yang baik, cinta bangsa, negara, hormat kepada guru dan orang tua. Luar biasa," sambut Ganjar.
Kemudian Ganjar bertanya kembali kepada Hafiz terkait cita citanya.
"Cita-citamu menjadi apa?" tanya Ganjar.
"Saya ingin menjadi jaksa," jawab Hafiz.
Ganjar kemudian bertanya kembali bagaimana mengingatkan teman yang mempunyai sikap tidak sesuai dengan Pancasila.
"Kalau kamu melihat kawanmu di sekolah diajarkan nilai nilai yang tidak sesuai dengan Pancasila, apa yang kamu lakukan?," Tangannya.
"Yang pertama saya mencontohkan diri saya sendiri, bahwa saya taat kepada Pancasila, akhirnya saya bisa mengajak teman saya itu untuk bisa gabung dengan saya. Walaupun saya tidak ada kewajiban untuk merubah dia, tapi saya mempunyai kewajiban untuk mengingatkan dia. Separah parahnya dia, dia tetap teman saya," jawab Hafiz kembali disambut tepuk tangan.
Terakhir Ganjar bertanya apakah pesan Hafiz kepada pemuda di bukan Oktober yang merupakan bulannya para pemuda.
"Terakhir, apa pesan yang bisa kamu berikan pada teman temanmu di Bulan Oktober ini. Di mana Bulan Oktober ini merupakan bulannya para pemuda, karena di bulan ini ada sumpah yang di gelorakan oleh pemuda Indonesia?" tanyanya.
"Pesan saya simpel, berprestasi dan banggakanlah, jika belum bisa jaga nama baiknya," jawab Hafiz.
Ganjar pun memberikan apresiasi kepada Hafiz karena sudah berani angkat tangan dan berbicara mewakili pelajar se-Kabupaten Banyumas. Hafiz pun mendapatkan laptop dari Ganjar.
"Tepuk tangan untuk Hafiz, anak yang berani angkat tangan, anak yang berani berbicara tidak takut salah maka kamu berhak mendapatkan laptop dari pak Gubernur," jelasnya.
Ganjar pun mengingatkan para pelajar agar jangan takut salah dan percaya diri.
"Pak gubernur selalu kasih kesempatan kepada anak-anak yang punya inisiatif dan tidak takut salah. Salah dalam proses belajar adalah biasa," katanya.
"Menjadi tahu dan benar adalah ikhtiar yang harus dipandu oleh siapa yang mengerti. Hari ini temanmu sudah belajar satu percaya diri. Dua berani, tiga dia menunjukkan kepemimpinan yang dimiliki. Kalian harus meniru untuk itu," lanjutnya.
Simak video Lewat Musik, FAN Tebar Pesan Damai Jelang Pelantikan Jokowi:[Gambas:Video 20detik]