Sleman - Kepala Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakuktas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, Karwadi, tak mau gegabah dalam menyikapi video kucing dicekoki ciu. Meski video itu disebut-sebut diunggah oleh mahasiswanya.
"Kami tidak bisa gegabah, kita harus pastikan karena menyangkut masa depan orang dan lain sebagainya," ujar Karwadi saat ditemui wartawan di Pascasarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (17/10/2019).
Karwadi menuturkan awal mula nama UIN Sunan Kalijaga dibawa-bawa dalam viralnya video itu. Awalnya si pelaku di media sosial disebut sebagai mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tanpa menyebutkan asal fakultas dan prodinya. Namun informasi itu berkembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu (informasi di media sosial) berkembang. Berikutnya dikatakan ini mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, itu informasi yang kita terima... Lalu saya dengar bahwa dia (pengunggah video) adalah mahasiswa PAI, mahasiswa Prodi PAI," ungkapnya.
Terkait informasi tersebut, kata Karwadi, pihak prodi belum melakukan langkah apapun. Ia hanya sempat mengontak nomor telepon yang diduga milik pengunggah video. Namun nomor tersebut tak bisa dihubungi.
"Saya dapat nomor kontak, tapi bukan Azzam namanya. Saya dapat nomor kontak namanya Siput (keterangan lain bernama Sifu). Sebagai pimpinan prodi saya harus menindaklanjuti. Lalu saya coba telepon lewat WA tidak diangkat, telepon biasa tidak masuk," paparnya.
Seperti diketahui, video dari Instagram Story dari akun @azzam_cancel viral di media sosial. Pemilik akun disebut-sebut sebagai mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Dalam video itu, terlihat seekor kucing kejang-kejang sedang dicekoki minuman dari gelas plastik.
"Percobaan ciu terhadap kucing anggora," tulis pria itu.
Kucing malang itu pun dibiarkan kejang-kejang. Bahkan si pria merekam detik-detik hingga kucing itu mati sambil menuliskan status lainnya.
"Setelah 2 jam empedu bekerja keras mengeluarkan racun. Membuat tubuh si anggora bergetar 50% ciu bekonang sudah masuk dalam darah. Merusak sebagian sistem saraf dalam otak. Otak tidak mampu memberikan intruksi kepada organ tubuh sehingga pandangan kabur dan kesadaran mengurang. Detak jantung mulai melemah."
Hingga akhirnya, si pria mencolek-colek kucing tersebut untuk memastikannya sudah mati. Bahkan si pria menulis status yang membuat miris.
"Terimakasih karenamu aku dapat membuat status ini. Semoga kau tidak pernah tenang di alam sana.. dendam lah kepadaku," tulisnya.
Video viral itu dikecam habis-habisan oleh para pecinta binatang.
Komunitas Cat Lovers in The World (CLOW) sudah mengetahui video tersebut dan akan mengambil langkah.
"Itu sangat kami kecam karena itu termasuk kekerasan terhadap hewan," kata Founder CLOW, Bimbim, saat dihubungi, Kamis (17/10/2019).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini