Yason adalah seorang pendeta Gereja Baptis Panorama di Phike, Desa Dokoku, Distrik Kubiki, Jayawijaya, Papua. Ketika terjadi kerusuhan, ia menjadi tameng sekaligus pelindung warga pendatang dari amukan massa. Setidaknya ada 500 warga yang berhasil dilindunginya.
"Tanggal 23 (September) hari Senin itu kami semua kaget. Kemudian kami berusaha untuk merapatkan, di mana massa demo anarkis pelemparan dan pembakaran bahkan pembunuhan, tapi warga yang dekat dengan pelayanan kami bisa dilindungi," ujar Yason, Rabu (16/10/2019).
Yason menuturkan, kerusuhan yang terjadi di Wamena dan sekitarnya dikarenakan munculnya isu rasisme. Hal itu yang menyebabkan sebagian masyarakat Papua tersulut emosinya, sehingga terjadi aksi perusakan dan pembakaran bangunan milik warga pendatang.
"Saya bagian dari hamba Tuhan, saya melihat teman-teman non Papua yang begitu mereka dalam ketakutan, sehingga saya sebagai hamba Tuhan menempatkan diri untuk menolong dan menyelamatkan karena bagian dari kepedulian terhadap sesama," tuturnya.