"Satu (CCTV) yang di puncak karena itu memang bener-bener di bibir kawah. Ya pasti ada perbaikan," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida.
Hal ini disampaikan Hanik kepada wartawan di Balai Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Selasa (15/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengamatan kan banyak banget. Itu kan cuman satu, kita punya puluhan, ratusan, jadi nggak masalah kan. Nggak berpengaruh dari berbagai sisi kita kan punya," tuturnya.
Hanik menjelaskan bahwa letusan Gunung Merapi kemarin sore hampir sama dengan letusan yang terjadi pada akhir Bulan September 2019.
"Tidak ada, jadi tidak ada indikasi yang signifikan (sebelum letusan terjadi). Jadi, misalnya dari kegempaannya tidak ada perubahan yang signifikan. Jadi masih seperti biasa. Ini sebenarnya hampir-hampir sama dengan 22 September yang lalu, 3 minggu yang lalu, kira-kira seperti itu," urai Hanik.
Dia melanjutkan bahwa kondisi Gunung Merapi saat ini rendah. Sejak letusan pada kemarin sore, tak ada aktivitas signifikan.
"Jadi ini, memang merupakan satu karakter Merapi saat ini. Jadi akumulasi gas yang ada di permukaan inilah yang menyebabkan secara tiba-tiba Merapi terjadi letusan," kata Hanik.
Halaman 2 dari 2











































