Air Surut, Batuan Sungai Dipahat Jadi Patung

Air Surut, Batuan Sungai Dipahat Jadi Patung

Imam Suripto - detikNews
Minggu, 13 Okt 2019 20:25 WIB
Foto: Imam Suripto/detikcom
Brebes - Seorang warga Desa Rengaspendawa, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, memanfaatkan momen musim kemarau dengan membuat karya seni pahat dari batu-batuan yang ada didasar sungai. Batu-batu besar yang muncul saat air surut, dipahat menjadi karya seni patung.

Adalah Komarudin (39) warga Desa Rengaspendawa yang memanfaafkan musim kemarau untuk mengekspresikan jiwa seninya. Dia membuat patung dari batu-batuan sungai yang muncul saat air sungai surut.

Lokasi yang dipilih adalah dibawah jembatan Sungai Pemali Desa Rengaspendawa. Saat air sungai surut akibat kemarau, di bawah jembatan ini banyak ditemui batu-batuan dasar sungai. Ukurannya pun bervariasi mulai dari batu kecil sampai yang berukuran besar.
Karya seni pahat di sungaiKarya seni pahat di sungai Foto: Imam Suripto/detikcom

Awalnya, Komarudin hanya iseng untuk mengubah bentuk batu-batuan besar di dasar sungai ini. Peralatan yang digunakan juga sederhana, hanya pahat dan palu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semula hanya iseng saja. Pas kumpul temen-temen, akhirnya punya ide mengukit batu batu ini," kata Komarudin, Minggu (13/10/2019).

Ada banyak patung yang dihasilkan dari kreatifitas Komarudin. Ada putri duyung, tengkorak, buaya dab lainnya. Patung putri yang sedang bersandar dibuat dari batu ukuran besar yang panjang. Demikian patung buaya dibuat dari batu yang lonjong yang ukurannya cukup besar.

"Kita kalau mau pahat batu dilihat ukurannya dulu. Ini pantasnya dibuat patung apa, biar mudah dalam pemahatan," ucap Komarudin.

Dia menambahkan, saat ini sedang mengerhakan sebuah patung ular sanca sepanjang 8 meter. Batu yang dipakai adalah batu panjang yang ditemui di dasar sungai ini.
karya senipahat di sungai Pemali Brebeskarya senipahat di sungai Pemali Brebes Foto: Imam Suripto/detikcom

Untuk menyelesaikan patung besar seperti putri duyung dan buaya, Komarudin menghabiskan waktu hingga 10 hari. Dalam mengerjakan patung ini, kadang dia dibantu oleh saudaranya.

Meskipun hanya iseng lanjut Komarudin, ukiran-ukiran patung yang sudah ia buat bersama kakaknya itu, setidaknya bisa menjadi kenang-kenangan. Dia menyadari patung patung ini akan hilang seiring datangnya musim hujan. Dimana saat hujan, permukaan air sungai akan naik dan menenggelamkan batu batu berikut patung patungnya.

"Misal musim hujan sudah mulai tiba dan Sungai Pemali ini arnya sudah mulai naik, ukiran-ukiran patung ini bisa jadi akan tenggelam atau hilang terbawa arus. Tapi, jika ternyata masih ada, setidaknya bisa untuk kenang-kenangan di masa yang akan datang," harap dia.
Halaman 2 dari 2
(bgk/bgk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads