Pantauan detikcom, beberapa benda khususnya tiang di sekitar Tugu Pal Putih Yogyakarta tampak tidak ada bayangannya. Kendati demikian, beberapa benda yang pada bagian atasnya berukuran lebih besar dari bagian bawah masih menampakkan bayangannya.
Salah seorang pengunjung, Sunardi (30), mengaku bahwa ia sengaja ke Tugu Pal Putih Yogyakarta untuk membuktikan fenomena hari tanpa bayangan. Menurut warga Kota Yogyakarta ini, informasi tersebut ia dapat dari broadcast pesan dari rekannya.
"Baru pertama kali ini saya lihat benda tidak ada bayangannya, jadi menurut saya fenomena ini cukup menarik ya meski hanya sebentar saja," ucapnya saat ditemui di sekitar Tugu Pal Putih, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Minggu (13/10/2019).
Diketahui bersama, Badan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena kulminasi akan terjadi di Yogyakarta. Fenomena tersebut membuat bayangan benda tegak tampak menghilang.
"Untuk wilayah Yogyakarta yang berada di selatan equator, kulminasi (hari tanpa bayangan) utama diperkirakan terjadi hari ini pukul 11.24 WIB," ujar Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Reni Kraningtyas dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/10/2019).
![]() |
Kulminasi sendiri, kata Reni adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit atau tegak lurus dengan lintang pengamat, fenomenanya itu disebut Kulminasi Utama. Karena itu, pada pukul 11.24 WIB bayangan benda tegak di Yogyakarta akan tampak menghilang.
"Jadi matahari akan berada diatas kepala pengamat atau titik zenit, sehingga bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Fenomena itu disebut sebagai kulminasi utama atau hari tanpa bayangan," ucapnya.
Selain itu, kulminasi juga berdampak terhadap meningkatnya suhu udara. Menurut Reni, meningkatnya suhu udara akan terjadi beberapa hari.
"Dampaknya (kulminasi) membuat suhu udara meningkat, kelembaban udara rendah dan cuaca terasa panas menyengat hingga beberapa hari pasca kulminasi utama," kata Reni.
Halaman 2 dari 2