Peristiwa terjadi pada Kamis (10/10) di SD yang berada di wilayah Tlogosari tersebut. Warga melaporkan adanya orang mencurigakan berbaju serbahitam berlagak seperti memotret menggunakan ponsel.
Mendapatkan laporan tersebut, polisi datang dan memeriksanya. Diketahui ternyata pria bernama Syahrul itu memiliki riwayat gangguan jiwa sejak istrinya meninggal karena kecelakaan di daerah Tugu, Semarang, 3 tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klarifikasi sudah dilakukan ke pihak keluarga dan tetangganya di daerah Dempel, Muktiharjo Kidul, Pedurungan. Penanganan sudah diserahkan kepada pihak keluarga terkait masalah kejiwaan pria tersebut.
"Sudah dikembalikan ke RT, RW. Dari keluarga mengatakan karena ada trauma istrinya meninggal," pungkasnya.
Dari hasil pemeriksaan diketahui Syahrul beberapa kali datang ke SD Kanisius karena dulu istrinya, yang berbeda keyakinan, sering ke sana. Gerakan memotret dengan ponsel yang membuat resah warga itu pun sebenarnya tidak benar-benar sedang memotret karena ponsel yang dibawa mati.
"Jadi dulu istrinya sering ke situ. Soal foto-foto itu, kami cek HP kosong, bahkan tidak ada nomornya," pungkas Eko.
Peristiwa tersebut sudah jelas kronologi dan keterangannya. Namun Eko juga menyesalkan munculnya informasi tidak benar yang menghubungkan peristiwa itu dengan penusukan Menko Polhukam Wiranto.
"Tidak ada hubungannya sama sekali, kebetulan pada hari yang sama," katanya. "Tidak ada indikasi lainnya," tegas Eko.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini