Di aula SK, para pekerja kecewa ketika pihak bank dan Dinas Sosial ternyata tidak jadi hadir. Salah satu pekerja, Ayu padahal sudah menyiapkan materai untuk tanda tangan.
"Kami sudah hadir, bawa 4 materai. Kok kenyataannya begini," kata Ayu, Kamis (10/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maksud saya kalau pemerintah belum siap bisa ditunda. Artinya kalau persiapan sesuai tepat, jangan tergesa-gesa karena penataan anak-anak ini lain dengan menata PNS," ujar Suwandi.
Sebenarnya tali asih sebesar Rp 5 juta dari APBD Pemkot sudah sesuai dengan kesepakatan, namun di awal sempat disebut ada dana dari Kemensos atau Dinas Sosial Provinsi Jateng sebesar Rp 5,5 juta, namun ternyata tidak ada.
"Sekarang diketok (diputuskan) jadi Rp 5 juta. Seharusnya lebih manusiawi," pungkasnya.
Terkait penutupan, seperti yang diketahui akan ada seremonial tangga 18 Oktober kemudian hingga tanggal 21 Oktober 2019 akan berproses pemulangan pekerja ke daerah masing-masing. Suwandi menyebut tanggal 22 akan buka lagi.
"Penutupan 18 Agustus prostitusinya. Tanggal 22 buka lagi karaokenya," ujar Suwandi.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini