Iva bercerita, pembatalan itu bermula saat Rektor UGM, Panut Mulyono, menerima surat undangan dari Takmir Masjid Kampus untuk menghadiri kuliah umum UAS. Kuliah umum itu memang diadakan oleh pengurus takmir, bukan Universitas.
Selain menyatakan tak akan hadir, Rektor UGM menghendaki agar kuliah umum itu dibatalkan. Salah satu alasan agar dibatalkan adalah karena salah satu pembicara, yakni Prof Heddy Shri Ahimsa Putra mengundurkan diri. Padahal konsep kuliah umum awalnya akan diisi dua narasumber, Prof Heddy dan UAS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembatalan ini, kata Iva, bukan karena UGM tak menerima kehadiran UAS. Pihak kampus juga tak mengkhawatirkan materi yang akan dipaparkan sang dai. Sementara terkait pembatalan itu, lanjutnya, lebih dikarenakan tak sesuainya konsep acara.
"Sebenarnya bukan (karena) di pembicaranya (UAS), tapi lebih ke acaranya. Karena memang satu-dua pembicara, lalu Prof Heddy Ahimsa mengundurkan diri," sebutnya.
"Lalu kemudian ada beberapa hal ya yang menjadi kontroversi, pro-kontra di internal maupun eksternal berkaitan dengan pengunduran dirinya Prof Heddy dan lain sebagainya," sambungnya.
Konsep acara dan pengunduran diri Prof Heddy Shri Ahimsa Putra itu lah yang menjadi pertimbangan UGM untuk membatalkan kuliah umum itu. Keputusan UGM ini telah disampaikan ke pengurus Takmir Masjid Kampus.
"Itu (pengunduran diri Prof Heddy) juga menjadi salah satu pertimbangan yang kemudian pimpinan Universitas mengambil kebijakan 'oke saat ini acara tanggal 12 (Oktober) itu sebaiknya dibatalkan dulu'," pungkas Iva.
Simak Video "UGM Batalkan Rencana Kuliah Umum UAS"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini