Saat acara digelar ribuan masyarakat memadati kawasan Tugu Pal Putih Yogyakarta. Sebanyak 14 Kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta dan komunitas lainnya menjadi peserta pawai. Mereka menampilkan beragam kreasi yang bertemakan wayang. Berbagai atraksi yang digelar mengusung konsep street art atau pertunjukan yang memang khusus ditampilkan di jalanan.
Tahun ini WJNC mengangkat tema 'Ringgit Wanara Kagungan Dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat' atau biasanya dikenal sebagai Wayang Kapi-Kapi. Wayang Kapi-Kapi merupakan wayang unik milik Keraton Yogyakarta yang jarang dipertontonkan untuk umum.
Sebelum acara digelar sejak sore pukul 17.00 WIB sejumlah ruas jalan di sekitar Tugu Yogya ditutup. Penutupan jalan diantaranya Simpang Gramedia Jalan Sudirman, Jl Sabirin, Simpang McD yang merupakan tempat persiapan peserta pawai. Selanjutnya sekitar Museum Sandi di Jl Faridan M Noto dan simpat empat Jetis Jl AM Sangaji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan detikcom sejak pukul 18.00 WIB hingga acara berlangsung, ribuan warga datang berduyun-duyun memadati kawasan Tugu Yogya atau Tugu Pal Putih yang menjadi tempat pusat acara WJNC 2019.
Selain itu terdapat dua titik lokasi lainnya yang juga digunakan sebagai panggung pementasan, yaitu depan eks gedung Indosat Jl Sudirman dan dipertengahan jalan Margo Utomo atau Jl Mangkubumi. Warga pun rela berdesak-desakan menyaksikan acara puncak peringatan HUT Kota Yogyakarta ini.
Suasana semakin meriah ketika 14 kecamatan di Kota Yogyakarta tampil satu persatu. Sempat terjadi sedikit insiden yakni gaun milik salah satu peserta terbakar akibat percikan flare. Namun, insiden tersebut telah berhasil diatasi oleh panitia.
Hadir dalam acara itu, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dan KPH Notonegoro wakil dari Keraton Yogyakarta.
![]() |
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X dalam sambutannya mengatakan di Yogyakarta kebhinekaan sudah menjadi sebuah tradisi sehingga perlu dijaga.
"Di Yogyakarta. Kraton, Kampung dan Kampus dapat menyatuka potensi yang masyarakat miliki dalam jalinan yang harmonis dan menyejahterakan. Perpaduan antara pengemban amanah budaya, masyarakat dan kaum intelektual dapat terjalin dengan cair, dimana saja dan kapan saja tanpa memerlukan sebuah rekayasa sosial", katanya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti yang hadir saat acara puncak peringatan HUT Kota Yogyakarta yang ke-263.
"Dengan pagelaran ini diharapkan semakin meneguhkan Yogyakarta sebagai miniatur Indonesia", ungkap Haryadi saat acara pembukaan WJNC #4 di Tugu Pal Putih.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini