Jokowi Ingin Mulok Batik di Sekolah, Mendikbud: Tidak Semua Daerah

Jokowi Ingin Mulok Batik di Sekolah, Mendikbud: Tidak Semua Daerah

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Jumat, 04 Okt 2019 14:10 WIB
Batik tulis gaya Lasem. (Bagus/detikcom)
Solo - Presiden Joko Widodo mewacanakan agar batik dimasukkan sebagai pelajaran muatan lokal (mulok) di sekolah-sekolah. Namun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menilai wacana tersebut tak bisa diterapkan di semua daerah.

Muhadjir menilai tidak semua daerah memiliki keunggulan di bidang batik, sehingga muatan lokal harus disesuaikan dengan daerah masing-masing.

"Tidak semua daerah memiliki keunggulan lokal di sektor batik. Kan tiap daerah punya keunggulan sektor masing-masing," kata Muhadjir setelah meresmikan gedung SMP/SMA Muhammadiyah PK di Solo, Jumat (4/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia juga menegaskan pelajaran batik hanya dapat diterapkan sebagai muatan lokal. Saat ini pelajaran membatik belum masuk dalam kurikulum nasional.

"Namanya saja lokal, lokal itu bukan nasional. Kalau diterapkan semua, itu artinya nasional. Kalau muatan lokal, itu disesuaikan dengan ciri khas kearifan dan keunggulan daerah masing-masing," katanya.

Menurutnya, muatan lokal membatik sudah diterapkan di sekolah-sekolah, terutama sekolah di Pulau Jawa.

"Di Solo kan sudah jadi muatan lokal, di Jawa Tengah, Jawa Timur. Sudah banyak. Kalau di Jawa hampir semua, termasuk Jawa Barat, mulai SMP, SMA," tutupnya.


Sebelumnya, Presiden Jokowi mewacanakan agar membatik diajarkan di sekolah-sekolah melalui pelajaran muatan lokal. Hal tersebut dia sampaikan dalam acara Hari Batik Nasional di Pura Mangkunegaran, Solo, Rabu (2/10).

"Saya senang tadi lihat anak-anak SMP, SMA, SMK mereka diajari muatan lokalnya membatik. Saya tanya ke salah satu SMK, seminggu tiga kali, saya kira itu sudah cukup asalkan komitmen itu kita pegang terus," kata Jokowi.
Halaman 2 dari 2
(bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads