Acara dengan tajuk 'Sedekah Seribu Kopi' itu digelar oleh PC PMII Purworejo pada Selasa (1/10/2019) di beberapa titik keramaian.
"Aksi ini untuk menyejukkan suasana yang sampai sekarang masih panas belum reda, makanya kita bikin acara bagi-bagi kopi sekaligus untuk memperingati hari kopi internasional," kata Ketua PMII Purworejo, Purnama Zafi Najibi di sela-sela aksi, Selasa (1/10/2019) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kopi yang dibagikan pun merupakan kopi olahan tradisional produk lokal. Serbuk dari biji kopi robusta yang dicampur dengan arabica itu kemudian dikemas dalam aluminium foil. "Ini juga untuk mengangkat nama pegiat kopi lokal agar lebih dikenal," lanjutnya.
![]() |
Aksi tersebut juga untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila serta Haul ke-24 tokoh pendiri PMII, Mahbub Djunaidi. Malam nanti, acara masih akan dilanjutkan dengan menggelar aksi ngopi bareng. Doa bersama sekaligus diskusi juga akan menjadi agenda yang disisipkan dalam acara ngopi bareng itu.
"Kita bahas hal-hal yang menjadi topik hangat sekarang termasuk RUU yang kontroversial dan lain-lain. Harapannya khusus mahasiswa jangan hanya ikut aksi-aksi saja tapi harus tahu betul apa yang mau dikritisi, kalau tidak bisa berikan solusi minimal berikan rumusan. Jangan anarkis, mending ngopi," imbuhnya.
![]() |
Sementara itu, Maherra Sirli (22) salah satu warga yang melintas mengaku simpati dengan aksi yang dilakukan PMII. Menurutnya, memang tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan kekerasan.
"Ya saya sangat apresiasi aksi ini, mahasiswa tidak harus sana sini ikut demo, ini kan juga aksi malah bagus kalau aksi sosial seperti ini. Dapat kopi juga ini saya, lumayan," ucap Sirli. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini