"Api relatif sudah bisa dikendalikan. Tinggal api-api kecil di beberapa titik. Saat ini petugas masih menyemprotkan air di bagian tengah pasar, untuk memastikan tumpukan bara benar-benar padam," ujar Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Sragen, Wahdadi, saat dihubungi detikcom, Senin (30/9/2019).
Proses pemadaman api, lanjutnya, terkendala banyaknya material kayu serta kencangnya tiupan angin. Pasalnya, sebagian los pasar yang terbakar adalah penjual kayu dan bambu. Banyaknya warga yang berkumpul di sekitar lokasi kejadian, juga sempat menyulitkan petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panasnya lokasi kebakaran serta tebalnya kepulan asap, lanjut Wahdadi, sempat membuat dua relawan pemadaman menderita sesak napas. Kondisi keduanya membaik setelah diberikan masker oksigen.
Untuk memadamkan kebakaran, tak kurang 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, termasuk dengan melibatkan bantuan mobil pemadam kebakaran dari daerah lain seperti Karanganyar, dan Solo. Akibat kebakaran ini, jalur Ring Road Utara Sragen sementara ditutup petugas. Penutupan ini dilakukan untuk mempermudah proses pemadaman. Jalur kendaraan dialihkan sementara melewati kawasan kota.
"Hingga saat ini jalur (ring road) masih kita tutup. Karena sebagian pemilik kios masih menggunakan jalan untuk menyelamatkan barang dagangannya," ujar Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan, kepada wartawan di sela memantau pemadaman api.
Sekretaris Daerah yang juga Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto menyebutkan pihaknya masih melakukan pendataan terkait kerugian akibat musibah ini.
"Laporan sementara ada 66 los bambu dan kayu, serta 14 kios yang terbakar. Namun ini baru data sementara," ujar Tatag.
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini