"Thanks to Mas Riko Tude, yang sudah menaikkan level kita menjadi ajang #gejayancarirecehan. Monggo diambil panggungnya Mas. Kalo sudah ditransfer dari Senayan, bagi-bagi ke kita yaaa. #gejayancarirecehan," demikian isi pesan tersebut.
Presiden BEM-KM UGM, M Atiatul Muqtadir atau yang akrab disapa Fatur membantah sudah menyebarkan pesan tersebut. Ia menegaskan pesan itu bukan dari BEM KM UGM, melainkan dari pihak yang ingin menggembosi gerakan mahasiswa.
"Saya secara resmi menyatakan BEM KM UGM tidak pernah memberikan informasi melalui SMS, dan ini bukan kali pertama. Beberapa minggu lalu muncul pula SMS atas nama BEM KM UGM yang kemudian mengajak untuk mendukung RUU KPK, padahal jelas sikap kami adalah menolak RUU KPK," kata Fatur, Senin (30/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fatur yakin SMS yang mengatasnamakan BEM KM UGM disebar oleh pihak-pihak yang tak sepaham dengan gerakan #GejayanMemanggil. Ia pun menegaskan bahwa BEM KM UGM mendukung penuh gerakan tersebut.
"Kalau saya melihat orang ini (yang menyebarkan pesan mengatasnamakan BEM KM UGM) memang bukan orang yan iseng, bagi saya ada motifnya. Motifnya adalah dia tidak suka dengan gerakan mahasiswa, ingin menggembosi," tuturnya.
Simak Video "Gegap Gempita Massa di Aksi Gejayan Memanggil"
(ush/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini