Ini Dia 9 Tuntutan yang Diserukan di Aksi #GejayanMemanggil2

Ini Dia 9 Tuntutan yang Diserukan di Aksi #GejayanMemanggil2

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 30 Sep 2019 16:32 WIB
Humas Aliansi Rakyat Bersatu yang menjadi koordinator aksi damai bertajuk #GejayanMemanggil 2, Nailendra. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Sleman - Aliansi Rakyat Bergerak mengaku akan terus menggelar aksi hingga sembilan tuntutan mereka terpenuhi. Selain itu, aliansi tersebut menyatakan bergulirnya aksi lanjutan yakni #GejayanMemanggil2 bukan karena ditunggangi pihak-pihak tertentu.

Humas Aliansi Rakyat Bersatu yang menjadi koordinator aksi damai bertajuk #GejayanMemanggil 2, Nailendra menjelaskan, bahwa aksi kali ini merupakan aksi lanjutan dari #Gejayanmemanggil yang digelar pada 23 September 2019 lalu. Menurutnya, aksi hari ini akan terus berlanjut hingga sembilan tuntutan mereka dipenuhi pemerintah dan DPR RI.

"Kita akan terus aksi, dari Jogja tidak akan berhenti, kita akan terus mengawasi karena reformasi kita dibajak dan ditunggangi orang-orang yang pernah besar di orde baru. Kami tunggu apakah dari Pemerintah, baik dari legislatif maupun eksekutif menanggapi tuntutan kami," ucapnya kepada wartawan di lokasi aksi, pertigaan Colombo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Senin (30/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sembilan tuntutan yang dibacakan Nailendra dalam aksi #GejayanMemanggil2 sebagai berikut:

1. Hentikan segala bentuk represi dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat.
2. Tarik seluruh komponen militer, usut tuntas pelanggaran HAM, buka ruang demokrasi seluas-luasnya di Papua.
3. Mendesak pemerintah pusat untuk segera menanggulangi bencana dan menyelamatkan korban, tangkap dan adili pengusaha dan korporasi pembakar hutan, serta cabut HGU dan hentikan pemberian izin baru bagi perusahaan besar perkebunan.
4. Mendesak Presiden untuk menerbitkan Perppu terkait UU KPK.
5. Mendesak Presiden untuk menerbitkan Perppu terkait UU sistem budidaya pertanian berkelanjutan.
6. Mendesak pengesahan RUU penghapusan kekerasan seksual.
7. Merevisi pasal-pasal yang dianggap bermasalah dalam RKUHP dan meninjau ulang pasal-pasal tersebut dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat sipil.
8. Menolak RUU Pertanahan, RUU Ketenagakerjaan, RUU Keamanan dan Ketahanan Siber, dan RUU Minerba.
9. Tuntaskan pelanggaran HAM dan HAM berat serta adili penjahat HAM.

Namun, terkait kapan aksi selanjutnya akan digelar, Nailendra belum bisa memastikannya.

"Kita lihat ke depannya gimana, mungkin kami akan seperti gerakan di Hongkong yang tiap minggu turun ke jalan. Intinya kami akan terus mengawasi hingga tuntutan kami dipenuhi, mungkin bisa aksi dan mungkin dengan strategi baru yang masih kami bahas secara internal di aliansi (rakyat bergerak)," katanya.


Terkait para pelajar yang ikut melakukan aksi damai, Nailendra mengaku aliansinya tidak pernah secara langsung mengajak para pelajar. Namun, ia mengapresiasi para pelajar yang ikut turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasinya.


"Kami tidak secara langsung mengajak kawan-kawan pelajar, tapi ini sebuah keresahan bagi pelajar-pelajar sendiri yang menyatakan untuk ikut aksi," ucapnya.

Selain itu, Nailendra menegaskan bahwa akan berlanjutnya aksi damai ini bukan karena ditunggangi pihak-pihak tertentu.


"Kalau ada hoaks yang beredar bahwa gerakan kami ditunggai HTI, FPI, Partai Oposisi, bahkan dituduh liberal, dan yang terbaru bagian JAD, anarko hingga dicap komunis, artinya Pemerintah selama ini bagi orang-orang yang berseberangan dengan mereka, kita mudah dilabeli," ujarnya.

Nailendra menambahkan, #gejayanmemanggil2 ini berlangsung di 6 titik panggung yang berada di sepanjang Jalan Gejayan. Menurutnya, 6 panggung itu mewakili banyaknya peserta yang akan menyampaikan aspirasi.


Simak Video "Aksi Gejayan Memanggil, Pelajar hingga Mahasiswa Bergerak!"

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads