Di depan pintu gerbang DPRD Kota Magelang, Jalan Sarwo Edi Wibowo, massa juga melakukan orasi. Keributan sempat terjadi sebelum Ketua DPRD Kota Magelang Budi Prayitno bersama anggota lainnya menemuinya.
Saat orator melakukan orasi di atas mobil di gerbang DPRD, tiba-tiba massa yang berada di sisi depan terlihat ada yang melempar batu menuju arah personel Dalmas.
![]() |
Keributan berlangsung selama 10 menit, kemudian bisa diredam. Seorang pengemudi ojek online (ojol) yang sempat menghalau agar massa tidak melemparkan bebatuan ke arah personel Dalmas justru dipukuli. Ojol tersebut bisa diselamatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPRD Kota Magelang Budi Prayitno akhirnya menemui massa aksi. Ia pun diminta menandatangani pernyataan sikap yang disampaikan dan diminta meneruskan tuntutan tersebut kepada DPR RI.
"Kami berterima kasih kepada mahasiswa yang menyampaikan aspirasi, yang penting tertib. Ini bagian dari demokrasi. Demokrasi harus ada semacam ini, hanya jangan sampai kaya di jalanan," katanya.
Budi Prayitno menambahkan, kewenangan DPRD Kota Magelang tidak sampai ke UU, hanya perda. Ia berjanji akan meneruskan aspirasi mereka.
"Kami sampaikan ke DPR," kata Udik--panggilan akrabnya.
![]() |
Ia juga menyayangkan adanya keributan yang terjadi. Sebab, aparat hanya melakukan pengamanan dan diam.
"Ini bukan hanya menyayangkan, tapi kebangeten. Saya yakin itu bukan mahasiswa, saya yakin bukan mahasiswa," ujarnya.
"Saya tahu tadi ada lagu-lagu provokasi. Ada lagu-lagu sedikit nganu, sampai masuk ke sana. Aparat sudah diam kok masih dikejar," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini