Dua halte itu ada di Balai Kota Semarang dan Simpang Lima Semarang. Hal itu karena di dua tempat tersebut ada vending machine dari gopay. Tarif Rp 10 itupun bisa diperoleh dengan pembayaran nontunai gopay.
Vanding machine baru itu dipasang hari ini sekaligus pertanda kerjasama gopay dengan Pemkot Semarang. Selain itu sejak Januari hingga Agustus 2019 terhitung 90 persen pembayaran nontunai penumpang Trans Semarang menggunakan aplikasi gopay.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Badan Layanan Umum Unit Pelaksana Teknis Dinas Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan menambahkan pengguna pembayaran tiket nontunai sejak 2017 terus meningkat. Menurutnya setelah dijalin kerjasama dengan gopay September 2018 lalu, peningkatannya makin pesat.
"Jika pada 2017 tercatat pengguna non tunai hanya 0,80 persen atau 204.924.084 penumpang, maka sejak kolaborasi dengan Gopay di bulan September 2018, pengguna transaksi nontunai meningkat hingga 4,94 persen atau sebanyak 1.377.960.895 orang. Dan hingga Agustus 2019 tercatat 9,22 persen penumpang BRT Trans Semarang memanfaatkan transaksi cashless atau sebanyak 1.669.037.500 orang," jelasnya.
"Kami ingin menghadirkan kemudahan pembayaran nontunai kepada masyarakat Semarang sehingga mereka dapat semakin terbiasa memanfaatkan teknologi untuk aktivitas sehari-hari," imbuh Arno Tse selaku head of sales gopay.
Sementara itu vending machine di halte Balai Kota dan Simpang Lima Semarang juga bisa melayani pembelian tiket nontunai menggunakan kartu e-BRT. Salah satu penumpang, Santi berharap mesin tersebut bisa diperbanyak untuk memudahkan pembayaran.
"Ya bagus, jadi gampang. Semoga bisa di semua halte ya," ujarnya.
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini