Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di DIY yang jadi peserta aksi 'Gejayan Memanggil' memadati lokasi demo. Aksi demo ini dipusatkan di simpang tiga Gejayan (Jalan Affandi) Sleman.
Karena lokasi tersebut merupakan jalan penting yang menghubungkan wilayah Kota Yogyakarta dan Sleman, polisi melakukan rekayasa lalulintas. Kendati demikian tidak ada ruas jalan yang ditutup total.
Kabag Bin Opsnal Ditlantas Polda DIY, AKBP Jan Benjamin menjelaskan tidak ada penutupan akses jalan menuju simpang tiga Gejayan secara permanen. Menurutnya, polisi hanya memberlakukan sistem buka tutup jalan.
"Semua jalan ke Gejayan diberlakukan buka tutup, jadi tidak ditutup total. Misal arus dari utara Condongcatur ke selatan bisa masuk tapi nanti diputarkan lewat (Universitas) Sanata Dharma (USD)," katanya saat ditemui di simpang empat Sagan, Yogyakarta, Senin (23/9/2019) siang.
"Terus dari selatan (Pasar Demangan) ke utara (simpang tiga Gejayan) ditutup sementara, nanti kalau sudah selesai baru dibuka lagi," imbuh Jan.
Sedangkan di Jalan Solo (Urip Sumohardjo), yakni dari simpang tiga Kampus UIN Sunan Kalijaga ke barat juga tidak mengalami penutupan jalan. Hal itu karena titik kumpul massa berada di simpang tiga Gejayan.
 Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom |
"Dan jalur dari simpang empat Sagan menuju simpang tiga Gejayan juga ditutup sementara. Yang jelas penutupan jalan ini situasional," ucap Jan.
Pantauan detikcom, lalu lintas di simpang empat Sagan masih berlangsung seperti biasa. Tampak beberapa motor masih bisa menuju ke arah timur yakni simpang tiga Gejayan. Selain itu, para demonstran tampak sangat terkoordinir dan mengambil jalur sebelah kiri untuk menuju lokasi demo.
Perlu di ketahui kawasan tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan Kota Ypgyakarta ke Sleman (Ring road Utara Condong Catur) atau sebaliknya. Kawasan itu juga terdapat beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Atma Jaya, Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY).