Di awal pendidikannya di TNI AU, Hadi pertama kali juga menerbangkan pesawat AS-202 Bravo. Dia menerbangkan pesawat itu saat mengikuti pendidikan di Solo.
"Pesawat AS-202 Bravo adalah pesawat yang pertama saya terbangkan. Saya (terbang) solonya di Solo," kata Hadi kepada wartawan di UNS, Solo, Jumat (20/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"AS-202 Bravo adalah pesawat latih pemula yang digunakan untuk lulusan taruna maupun pendidikan sukarela dinas pendek. Pada waktu itu banyak dari bintara-bintara Polri yang menerbangkan pesawat ini karena pada waktu itu Polri, TNI AD, TNI AL, juga kekurangan pilot sehingga menggunakan pesawat ini," katanya.
Setelah menggunakan AS-202 Bravo, siswa kemudian melanjutkan dengan pesawat latih dasar. Setelah itu, siswa melanjutkannya sesuai penjurusan, yakni pesawat tempur, angkut atau helikopter.
Hadi mengatakan peletakan pesawat sebagai monumen di UNS memiliki filosofi. Dia ingin lulusan UNS dapat terbang tinggi mencapai cita-citanya.
"Sebagai lembaga pendidikan tinggi, UNS bertugas menyiapkan generasi-generasi muda penerus bangsa yang berkiprah dalam berbagai kehidupan bangsa dan negara," kata dia.
Sementara Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan monumen pesawat dari TNI merupakan kebanggaan bagi masyarakat Solo. Monumen tersebut juga diharapkan dapat menjadi daya tarik rekreasi masyarakat.
"Monumen ini diharapkan bisa menjadi wahana edukasi dan daya tarik rekreasi masyarakat. Kami yakin ini bisa menambah kecintaan dan kebanggaan masyarakat Solo kepada TNI AU dan kedirgantaraan," tutupnya.
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini