Kepala BPBD Jateng Sudaryanto mengatakan saat ini pihaknya masih mendata kerusakan akibat kebakaran di Gunung Merbabu. Termasuk yang dilaporkan adalah kerusakan pipa air bersih desa-desa di lereng Merbabu sisi Boyolali akibat terbakar.
"Informasinya, sekarang sudah merusak instalasi air bersih. Tadi Kalak Boyolali saya telepon, membenarkan. Ini sedang tanda tangan surat darurat kebakaran sehingga pipanya akan dianggarkan APBD Kabupaten Boyolali. Kurang-lebih 3 kilometer," kata Sudaryanto lewat telepon, Kamis (19/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengakui masyarakat sudah meminta dilakukan water bombing, namun Sudaryanto menjelaskan ada beberapa hal yang harus dipastikan, yaitu sumber air terdekat dan jarak lokasi rumah warga dengan titik api.
"Airnya? Sedang cari-cari, kalau helikopter turun di selatan, apa tidak bertebaran semua genting (atap) warga. Atau dengan tangki itu mengirim ke bandara, heli diisi dari situ," jelasnya.
Sudaryanto sudah mengungkapkan kepada BNPB untuk meminjam helikopter. Namun heli tersebut masih fokus mengatasi kahutla di Kalimantan dan Sumatera. Menurut Sudaryanto, yang memungkinkan adalah meminjam punya TNI.
"Mungkin dipinjamkan heli di Kodam. Tapi alatnya harus didatangkan dan memang harus survei," katanya.
Dan untuk mengurus itu semua, perlu proposal darurat kebakaran yang saat ini sedang dibuat. Sudaryanto mengatakan BPBD Jateng juga mempertimbangkan biaya yang tinggi.
Kebakaran Gunung Merbabu Juga Hanguskan Kawasan Edelweis:
(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini